PAPUA BARAT DAYA

Wapres Minta Beasiswa Papua Cerdas Disalurkan di Papua Barat Daya

150
×

Wapres Minta Beasiswa Papua Cerdas Disalurkan di Papua Barat Daya

Sebarkan artikel ini

SORONG | Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, menerima audiensi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sorong, sekaligus menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada mahasiswa dari sejumlah Perguruan Tinggi mitra BAZNAS, bertempat di Aston Sorong Hotel & Conference Center, Sorong, Papua Barat Daya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada BAZNAS yang memiliki perhatian besar dalam memberikan beasiswa, terutama kepada mahasiswa-mahasiswa di Papua.

Lebih jauh Wapres menekankan, untuk mencapai Indonesia Maju dan Indonesia Emas, kuncinya terletak pada mutu sumber daya manusia (SDM) yang andal, cerdas, memiliki daya saing, serta tangguh. Dengan demikian, peran guru menjadi sangat vital dalam menciptakan SDM yang mumpuni.

“Kita harus bisa menyediakan sumber daya manusia yang andal, yang cerdas, yang memiliki daya saing, yang tangguh. Dan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni itu memang kuncinya ada pada guru,” tuturnya.

Wapres juga menyampaikan, sebagai bentuk apresiasi dan afirmasi untuk Papua, yang merupakan pengecualian diskresi, Papua diberikan izin untuk mendirikan sekolah tinggi agama yang menyelenggarakan pendidikan guru di Jayapura. Hal ini dikarenakan jumlah guru di Papua masih terbilang sangat sedikit, dan banyak guru yang didatangkan dari luar daerah, tetapi tidak selalu bisa bertahan di Papua.

“Karena itu memang harus dididik orang yang sudah ada di Papua, mereka yang sudah biasa hidup di Papua, bahkan mati di Papua. Mungkin jadi, dia mengabdi di Papua,” ujarnya.

Wapres pun menegaskan bahwa penyediaan guru di Papua sangat penting. Pihak BAZNAS telah memberikan dorongan kepada para mahasiswa agar dapat menjadi guru. Adapun jumlah dana BAZNAS yang tersedia untuk memfasilitasi beasiswa ini pada 2023 adalah sebesar 31 triliun rupiah, dan tahun ini sebesar 40 triliun rupiah.

Namun, Wapres menyayangkan, terkadang banyak mahasiswa yang mempelajari hal-hal yang sebenarnya sudah ada di dalam negeri. Padahal, yang diharapkan adalah ilmu pengetahuan yang belum diajarkan di Tanah Air.

“Ya banyak, walaupun di luar negeri, kadang-kadang banyak yang belajar bukan sesuatu yang tidak ada di sini. Ada yang belajar di Amerika jurusannya Bahasa Inggris. Nah ini dianggap kurang tepat. Ya kalau Bahasa Inggris, di Indonesia saja sudah bisa. Jadi yang luar negeri itu nanti kepada jurusan-jurusan yang memang diperlukan di sini, tidak ada di sini,” terang Wapres mengingatkan.

Untuk itu, Wapres mengimbau, anak-anak yang dikirim ke luar negeri bertujuan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang memang tidak ada di dalam negeri. Sehingga ketika para mahasiswa kembali ke Papua, mereka bisa memberikan nilai tambah dalam mengembangkan dan memajukan Papua.

“Jadi pulang nanti ke Papua, ya dia bisa memberi nilai tambah mengembangkan, memajukan Papua. Nah ini juga bagian dari afirmasi kita pemerintah dalam rangka membangun Papua,” ungkapnya.

Terkait hal ini, Wapres menekankan bahwa penyiapan sumber daya manusia, terutama Orang Asli Papua, sangat penting. Sebab, ini merupakan bagian dari program yang bertujuan menciptakan Papua yang cerdas, sehat, dan sejahtera, termasuk dalam bidang pendidikan.

“Ini bagian daripada upaya kita untuk program Papua. Itu kan Papua Cerdas, Papua Sehat, Papua Sejahtera. Pendidikan ini termasuk program prioritas Papua Cerdas,” tandasnya.

Sebagai informasi, BAZNAs, melalui Divisi Program Pendidikan dan Dakwah, diberi amanah menyalurkan dana zakat untuk program pendidikan bagi masyarakat guna memastikan keberlanjutan pendidikan.

BAZNAS bekerja sama dengan tiga lembaga pendidikan di Papua, yaitu Universitas Cenderawasih Papua, IAIN Fattahul Muluk Papua, dan IAIN Sorong Papua Barat menyiapkan tenaga pendidik berkualitas melalui Program Beasiswa Kelas Guru. Peserta beasiswa ini berjumlah 200 mahasiswa, terdiri dari 150 mahasiswa muslim dan 50 mahasiswa non-muslim.

Adapun pemberian beasiswa diwakili secara simbolis oleh Dwi Vira Ampesi dan Fitria. N. S. Dari IAIN Sorong Papua; Diva Fathin dan Nadia Istiqomah dari IAIN Fattahul Muluk; serta Anggita Putri Febrianti dan Rodua Lumban Batu Universitas Cendrawasih Papua.

Program Beasiswa Kelas Guru BAZNAS bagi mahasiswa Studi S-1 ini mengupayakan para calon guru menguasai kompetensi utuh sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pendidikan dan dapat menyuarakan gerakan zakat melalui dunia pendidikan.

Editor | RED | RL

KLIK DISINI, IKUTI BERITA METROPAPUA DI GOOGLE NEWS
KONTEN DIBAWAH INI TANGGUNG JAWAB MITRA IKLAN
error: Content is protected !!