JAYAPURA | Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024, isu dan tensi politik kian tinggi. Tim-tim sukses pemenangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah diminta untuk hindari Kampanye Hoax dan black campaign serta isu Suku, Agama dan Ras (SARA). No Hoax, No SARA.
Himbauan itu disampaikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua dan Kelompok Cipayung dalam jumpa pers bersama, Senin 02 September 2024 di 58 Hauzz Resto & Convention, Abepura, Kota Jayapura.
Ketua Umum Badko HMI Papua dan Papua Barat, Charly Lagefa mengatakan dari survey yang dilakukan HMI terdapat dua isu yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan anak bangsa di Papua yakni hoax atau berita bohong, black campaign dan politik praktis menggunakan isu SARA.
Charly mengatakan Pilkada serentak merupakan pesta demokrasi bagi masyarakat sehingga setiap orang diminta untuk menghindari sejak dini penggunaan isu-isu yang bisa menimbulkan konflik dan perpecahan.
“Kami mengajak semua elemen anak bangsa untuk tidak mudah terprovokasi dan tidak mudah percaya hoax atau berita bohong dan menyaring dengan baik setiap informasi sehingga tidak menimbulkan gejolak. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian dan mensukseskan Pilkada di tanah Papua,”pintanya.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Benyamin Gurik dengan tegas menolak isu-isu politik identitas dan agama pada Pilkada Serentak tahun ini. Ia mengatakan bahwa semua anak Papua mempunyai hak yang sama untuk berkompetesi dalam pesta demokrasi.
“Jangan menggunakan isu kedaerahan. Karena semua anak Papua punya hak yang sama menduduki jabaran politik diatas Tanah Papua,”ujarnya.
Gurik juga menekankan bahwa Pilkada serentak yang akan memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati, walikota, hendaknya berlangsung dalam suasana harmonis, aman dan damai. Isu-isu terkait agama, sebaiknya dihindari.
“Tidak boleh gunakan isu agama karena akan menghacurkan persatuan dan kesatuan. Mari jaga keamanan bersama dan tidak menggunakan isu-isu yang sensitif,”kata Bung BG panggilan akrabnya.
sebaiknya masyarakat Se Tanah Papua memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani dan tidak dipaksakan dengan kepentingan politik praktis. Masyarakat diajak memilih dengan melihat rekam jejak, prestasi dan track record dari masing-masing calon kepala daerah.
Hal senada juga disampaikan Ketua KNPI Sarmi Billy F Kreew. Ia mengingatkan bahwa setiap anak Papua memiliki hak yang sama untuk berkompetisi dalam Pilkada. Perbedaan suku, agama dan ras tidak boleh menjadi penghambat.
Ketua GMKI Cabang Jayapura, Laliles Kabak meminta masyarakat di Papua untuk cerdas memilih pemimpin dan tidak ikut dalam politik praktis yang menggunkan politik identitas dan isu agama.
Dalam jumpa pers bersama, KNPI Papua bersama Kelompok Cipayung menekankan pentingnya setiap orang di Tanah Papua menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan antar umat.
Jumpa pers dihadiri Ketua KNPI Papua, Benyamin Gurik, Ketua Umum Badko HMI Papua dan Papua Barat Charly Lagefa, Ketua PMII Papua, Mahfudz, Ketua GMNI Tanah Papua, Raymond Yekwan, Ketua GMKI Cabang Jayapura, Laliles Kabak, Ketua KNPI Sarmi Billy F Kreew dan Sekretaris KNPI Kota Jayapura, Jack Wally dan KNPI Mamberamo Raya, Max Woisiri.
Editor | SIMSON RUMAINUM