JAYAPURA | Kepolisian pekan ini resmi merilis hasil pelaksanaan Operasi Zebra Cartenz 2023.
Di Jayapura Kota, hasil operasi yang dilakukan selama 14 hari, tercatat sebanyak 270 pengendara terjaring razia dan diberikan sangsi tilang, sedangkan 1.074 pengendara diberikan teguran.
“Angka ini jika dibandingkan dengan Operasi Zebra tahun lalu memiliki kenaikan sebanyak 90% dikarenakan Operasi Zebra kali ini kami lebih mengedepankan penertiban atau penegakkan hukum yang bersifat teguran,” ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si didampingi Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota Kompol Dian Novita Pietersz, S.I.K, Rabu siang (20/9/2023)
Lanjut Kombes Mackbon, untuk penilangan dilapangan mencakup 7 prioritas pelanggaran sesuai dengan Ops Zebra tahun ini. Pelanggaran didominasi kendaraan roda dua dengan menggunakan kenalpot yang tidak sesuai dengan aturannya atau kenalpot racing.
Di Merauke, Satuan Lantas Polres Merauke menjaring 702 kendaran, yang didominasi kendaraan roda dua.
Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan melalui Kasat Lantas Polres Merauke, AKP Novindriani menyebut, angka tersebut cukup banyak, dengan teguran sebanyak 695, jumlah kecelakaan 15 kejadian, luka ringan 13, luka berat 13 dan meninggal dunia 2 orang.
Sementara kejadian kecelakaan di luar jadwal operasi ada dua yang meninggal dunia, satu di Jalan Brawijaya, dan satunya di Jalan Martadinata. “Jadi hasil operasinya ada 702 didominasi kendaraan roda dua,” pungkas Kasat Lantas menambahkan Polres Merauke akan melanjutkan Kegiatan Rutinitas Yang Ditingkatkan (KRYD).
Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Polres Keerom menginformasikan dengan adanya Operasi Zebra Cartenz 2023, tingkat kecelaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Keerom menurun.
Kasat Lantas Polres Keerom AKP Kasrun, S.H menyebut Polres Keerom berhasil menjaring sebanyak 288 pelanggar, tindakan berupa tilang sebanyak 49 pelanggar serta teguran lisan sebanyak 239 pelanggar
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo awal pekan ini merilis Operasi Lalu Lintas yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Papua dengan sandi Zebra Cartenz 2023, resmi berakhir.
Selama 14 hari pelaksanaan yang dimulai pada 4 September lalu, Direktorat Lalu Lintas Polda Papua dan Polres Jajaran mencatat terjadi peningkatan jumlah pelanggar baik roda dua maupun roda empat.
“Jika dibandingan tahun 2022 jumlah pelanggar sebanyak 6.118 pelanggar sedangkan di tahun 2023 sebanyak 8.178 naik 2.060 atau meningkat 34%,” kata Kabid Humas Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, Senin (18/9/2023).
Untuk pelanggaran yang ditemukan terekam electronic traffic law (ETLE) statis dan mobile di tahun 2022 sebanyak 700 dan di tahun 2023 sebanyak 172, turun 528 pelanggar.
“Kami juga melakukan teguran terhadap pelanggar lalu lintas di tahun 2023 sebanyak 5.892. Jika dibandingan tahun 2022 sebanyak 4.846 berarti terjadi peningkatan sebanyak 1.046,” ucap Kabid Humas.
Selain pelanggaran, selama Operasi Patuh Cartenz jumlah kecelakaan Lalu Lintas di Tahun 2023 juga mengalami penurunan. “Di tahun 2022 jumlah kejadian sebanyak 27 kasus sedangkan di tahun 2023 sebanyak 21 kasus, turun 6 kasus,” ujarnya.
Untuk korban meninggal dunia di tahun 2022 sebanyak 3 korban, sedangkan di tahun 2023 sebanyak 3 sehingga tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan. Sedangkan luka berat di tahun 2022 sebanyak 5 korban dan di tahun 2023 sebanyak 5 sehingga tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan.
Sementara untuk korban luka ringan di tahun 2022 sebanyak 33 korban dan di tahun 2023 sebanyak 24 korban sehingga turun 9 korban.
Selain menimbulkan korban jiwa, kecelakaan lalu lintas tersebut juga menyebabkan kerugiaan materiil di tahun 2022 sebanyak Rp. 157.400.000 jika dibandingan tahun 2023 sebanyak Rp. 19.000.000 turun sebanyak Rp. 138.400.000.
Kombes Benny berharap, Operasi Zebra Cartenz tahun 2023 yang digelar terpusat itu dapat menimbulkan kesadaran lalu lintas bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan.
“Kami harap ada kesadaran masyarakat sehingga terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) di Provinsi Papua,” harapnya.(RED/RL)