HEADLINES

BPS: Penduduk Miskin di Papua Capai 915,15 Ribu Orang

280
×

BPS: Penduduk Miskin di Papua Capai 915,15 Ribu Orang

Sebarkan artikel ini

JAYAPURA | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat jumlah pendduk miskin di Papua pada Maret 2023 mencapai 915,15 ribu orang.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 915,15 ribu orang, menurun 21,2 ribu orang dibandingkan pada September 2022, dan turun 6,97 ribu orang terhadap Maret 2022.,”ungkap Kepala BPS Papua, Adriana H. Carolina, SE., MM di Jayapura, pekan ini.

Ia mengatakan persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 5,68 persen, keadaan ini naik 0,39 persen poin dibandingkan September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 34,49 persen, turun 4,49 persen poin dibandingkan September 2022.

Dibanding September 2022, kata Carolina, jumlah penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 naik sebanyak 4,6 ribu orang dari 54,06 ribu orang pada September 2022 menjadi 58,67 ribu orang pada Maret 2023.

Di sisi lain, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 25,8 ribu orang dari 882,26 ribu orang pada September 2022 menjadi 856,48 ribu orang pada Maret 2023.

“Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2022- Maret 2023 jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 4,6 ribu orang sedangkan di perdesaan turun sebesar 25,8 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik 0,39 persen poin dari 5,29 persen,”jelasnya.

Staf Ahli Madya Statistik, BPS Papua, Sugiyanto, S.ST, M.Si menambahkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022- Maret 2023 di Bumi Cenderawasih antara lain adalah pada periode September 202 -Maret 2023, tingkat inflasi gabungan 3 kota IHK di Papua sebesar 0,28 persen, lebih rendah jika dibandingkan inflasi pada periode Maret 2022-September 2022 yang sebesar 4,13 persen.

Kemudian tingkat Pengangguraan Terbuka pada Februari 2023 yang sebesar 3,49 turun dibandingkan dengan pada Februari 2022 yang sebesar 3,60. Serta Nilai Tukar Petani gabungan (dengan Perikanan) pada Maret 2023 sebesar 100,40 naik sebesar 1,33 persen dibandingkan September 2022.

“Dengan nilai NTP sedikit diatas 100, maka diketahui bahwa pada Maret 2023 petani di Provinsi Papua mengalami surplus,”ujarnya.

Faktor lainnya, kata Sugiyanto adalah keadaan keamanan yang cenderung lebih stabil daripada periode sebelumnya sehingga bantuan sosial sebagian dapat tersalurkan, walaupun masih terdapat ancaman keamanan untuk beberapa wilayah di Provinsi Papua.

“Walaupun demikian, keadaan Ekonomi yang cenderung membaik, salah satunya dengan meningkatnya pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Triwulan I- 2023 dibandingkan dengan Triwulan III-2022 yaitu sebesar 2,37 persen,”pungkasnya.(BEL/END)

KLIK DISINI, IKUTI BERITA METROPAPUA DI GOOGLE NEWS
KONTEN DIBAWAH INI TANGGUNG JAWAB MITRA IKLAN
error: Content is protected !!