SORONG | Pemerintah Pusat telah mengeluarkan kebijakan khusus mengenai pengutamaan Orang Asli Papua (OAP) untuk mengisi formasi pegawai di pemerintahan.
“Ya, untuk mengutamakan OAP itu sudah menjadi kebijakan afirmasi Pemerintah pusat. Oleh karena itu, beberapa kebijakan diutamakan untuk diprioritaskan bahkan semacam syaratnya pun dipermudah,”ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat kunjungan kerja di Sorong, Papua Barat.
Tidak hanya di pemerintahan, Wapres juga mendorong putra-putri terbaik dari tanah Paua untuk berkarya dan berkarier di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Bahkan kemarin ini saya meresmikan 1.000 orang masuk ke BUMN, ya itu diresmikan di Kantor Wakil Presiden,” tutup Wapres.
Menurutnya, Pengembangan sumber daya manusia di Papua merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah dalam upaya percepatan peningkatan kesejahteraan di wilayah tersebut.
Seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan keahlian masyarakat Papua melalui sejumlah pelatihan, diharapkan mereka mampu mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor, termasuk melanjutkan karier di pemerintahan.
“Komitmen untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) juga kemudian (bertujuan) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk yang disini Bank Papua, ya kita arahkan terus memberdayakan masyarakat,” ungkap Wapres.
Lebih lanjut, Wapres mencontohkan, terdapat berbagai program pelatihan peningkatan kompetensi dan produktivitas di sejumlah daerah di Papua, salah satunya pelatihan vokasi di Institut Pertambangan Nemangkawi milik PT Freeport Indonesia.
“Kemudian kita melakukan upaya pemberdayaan seperti kemarin pelatihan yang di Freeport juga, kemudian saya liat di Bintuni, itu pelatihan- pelatihan untuk keterampilan, banyak hal sampai hospital segala macam itu ada di Timika Freeport itu sampai ada 15 keterampilan,” jelasnya.
Bahkan, Wapres menyebut sebagian besar lulusan dari Institut Pertambangan tersebut langsung mendapatkan pekerjaan di PT Freeport Indonesia. “Dari 4.000 (orang) yang dilatih, 3.000 (orang) diserap oleh Freeport, kemudian yang seribu bisa bekerja dimana-mana bahkan di luar Papua terus kita kembangkan,” tutur Wapres.(RED/RL)