JAYAPURA | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap program unggulan Kemenparekraf “Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023” bisa menjadi pemicu peningkatan omzet produk ekonomi kreatif (ekraf) pelaku UMKM di Kota Jayapura, Papua.
Menparekraf Sandiaga yang hadir sebagai super mentor dalam acara AKI 2023 yang berlangsung di Mall of Jayapura, Kamis (6/7/2023) malam, melihat potensi besar dari sektor parekraf di Jayapura yang dapat dikembangkan secara kolaboratif.
Ditambah Jayapura telah memiliki creative hub bernama Papua Youth Creative Hub.
“Sehingga kehadiran AKI di Jayapura memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan pengetahuan serta harapannya akan ada peningkatan omzet. Saat mereka meningkatkan omzet tentunya bakal terbuka peluang usaha dan tercipta 4,4 juta lapangan kerja sebagai target yang ditetapkan Presiden Jokowi sehingga dapat kita capai melalui program-program yang tepat manfaat, tepat sasaran,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga memberi pesan kepada para pelaku ekraf untuk tidak berhenti berusaha, karena kesuksesan senantiasa akan datang kepada mereka yang berusaha. Menparekraf yakin, produk dan karya pelaku ekraf di Kota Jayapura tidak kalah dengan produk dan karya lainnya di luar sana.
“Tidak ada kesuksesan tanpa melalui kegagalan. Kegagalan adalah anak tangga menuju kesuksesan. Dan jika kita gagal di waktu yang awal, maka kita bisa menghindari kegagalan di waktu yang akan datang,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Maria Fransisca, Putri Indonesia tahun 2014 yang kini menjadi pengusaha ternak ayam petelur yang membagikan pengalamannya dalam memulai usaha di tengah sebagian orang menyayangkan gelar Putri Indonesia yang disematkan padanya saat ia memutuskan untuk memilih berwirausaha.
“Kalau kita mau membuka sebuah usaha itu pertama jangan gengsi. Itu yang saya tanamkan dalam saya punya diri. Kenapa orang sampai melihat kau cantik, kau punya title tinggi, kenapa mau turun ke peternakan ayam petelur? Karena saya merasa bahwa kalau kita meninggikan punya gengsi, itu kita tidak akan maju,” kata Maria.
Menurut Maria telur adalah kebutuhan primer yang sangat diperlukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan, dari mulai bayi hingga orang dewasa. “Saya melihat pasar yang ada di Papua untuk membuka usaha ayam petelur itu sangat tinggi. Inilah yang memotivasi saya. Apalagi saya memang mendapat dukungan dari orang tua,” kata Maria.
Menparekraf Sandiaga yang menyimak penuturan Maria pun membagikan sebuah peristiwa yang terjadi di Labuan Bajo, NTB pada 2021. Dimana Labuan Bajo mengalami krisis kehabisan telur, sehingga hotel-hotel yang ada di sana tidak bisa menyajikan olahan makanan berbahan dasar telur. Ternyata ketika ditelusuri akar permasalahannya adalah di Labuan Bajo tidak memiliki usaha ternak ayam petelur.
“Dan akhirnya kita mengerti bahwa sangat dibutuhkan dari segi rantai pasok untuk menghadirkan telur bukan hanya untuk kebutuhan rakyat tapi juga untuk pariwisata. Jadi kami mendapat inspirasi dari Kak Maria yang membangun usaha di bidang pangan yang memang sekarang menjadi harapan dari generasi muda kedepan,” kata Sandiaga.
AKI sendiri merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran etalase produk ekraf. Sebanyak 23 pelaku ekraf mengikuti AKI 2023 Jayapura yang terdiri dari 8 finalis dari subsektor kriya, 3 finalis dari subsektor fesyen, 5 finalis dari subsektor kriya, dan 3 finalis dari subsektor film.
Nantinya salah satu yang terbaik dari finalis tersebut akan dipilih dan masuk ke puncak acara AKI pada September bersama dengan 16 pelaku ekraf terbaik lainnya dari masing-masing kota.(RED/RL)