JAYAPURA | Pemerintah Provinsi Papua bersama Badan Pangan Nasional menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan Harga Pangan serta langkah konkrit pengendalian inflasi daerah.
Badan Pangan Nasional melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Senin, (26/5/2023).
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Suzana Wanggai mengajak pemerintah kabupaten dan kota di Bumi Cenderawasih untuk sama-sama mengendalikan inflasi, dengan menjaga stabilitas harga dan pasokannya.
Hal tersebut disampaikan Asisten Suzana, usai menyaksikan secara daring Launching Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah di 290 lokasi se-Indonesia, Senin (26/6/2023), di Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
“Tingkat inflasi Papua Juni 2023 ada di angka 3,69 persen, dibandingkan Mei lalu senilai 4,05 persen. Tapi kita tidak boleh terlena dengan penurunan angka ini. Kita di provinsi dengan Tim Inflasi Pemerintah Daerah (TPID) dan tentunya pemerintah kabupaten/kota, supaya bisa (terus) mengawal (mengendalikan) tingkat inflasi kita di Papua,” tegas Suzana.
Masih dikatakan Suzana, Pemerintah Provinsi Papua bersama dengan (TPID) sejak awal tahun lalu, terus berupaya menekan laju inflasi di Bumi Cenderawasih. Dimana sejak Januari hingga Juni 2023, tercatat telah sebanyak enam kali Pemprov Papua melakukan kegiatan pasar murah.
Agenda pasar murah ini dipastikan bakal terus digalakkan, demi bisa membantu masyarakat dari sisi ketersediaan barang tetapi dengan harga yang relatif murah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Papua, Semuel Siriwa mengajak segenap semua pihak agar dapat menjaga stabilitas harga pangan daerah. Sebab inflasi akan bisa terkendali apabila pangan tersedia dengan baik, harga terjangkau dan serta bisa tersedia hingga ke pelosok Papua.
“Memang hari ini kegiatan pasar murah hanya di tiga titik, tapi kita harap mudah-mudahan dengan kerja keras semua pihak, terutama TPID Papua kita bisa sampai ke kampung kedepannya (mengelar pasar murah). Sebab yang sebenarnya, di kampung-kampung itulah yang paling membutuhkan pangan.
“Contohnya yang tidak ada disana minyak goreng, sehingga ini yang perlu diupayakan serta dilakukan. Yang mana hal ini sudah dilakukan oleh ibu Asisten Susana Wanggai yang meninjau pasar di wilayah perbatasan,” ujar ia.
Selain itu, Siriwa tak lupa mengimbau pihak distributor untuk bisa mendukung pemerintah dalam rangka pengendalian inflsi daerah. “Mari kita bahu membahu menjadi satu tim yang terus menjaga pasokan dan harga pangan di Papua,” tandasnya.
Launching Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah di 290 lokasi se-Indonesia di Provinsi Papua, dipusatkan di tiga titik. Pemprov sendiri menggelarnya di halaman Kantor Gubernur Dok II, Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura di halaman kantor Distrik Heram dan Pemerintah Kabupaten Jayapura di Gunung Merah, Sentani.(ROL/BEL)