JAKARTA | Menjaga keamanan dan ketertiban di Bumi Cenderawasih, ratusan anggota TNI dan Polri dikerahkan ke Papua.
Selain 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Brigade Mobil yang sudah bertugas di Jayapura, Pekan ini, sebanyak 450 prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri (Yonif) 132/Bima Sakti Salo, Riau, diberangkatkan Senin (26/9/2022) ke Papua menggunakan kapal KRI Banda Aceh-593.
Pangdam Satu Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin mengatakan setiap panggilan tugas dalam operasi militer merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
“Perlu dipahami bersama dan diwaspadai perkembangan situasi keamanan wilayah perbatasan merupakan daerah yang rawan terhadap aksi kelompok bersenjata, perlanggaran lintas batas, penyeludupan hingga pergeseran patok atau batas wilayah negara,”ungkap Pangdam Daniel Chardin.
Pangdam I Bukit Barisan berharap kepada seluruh prajurit yang bertugas untuk tetap waspada, siap siaga. Para prajurit tersebut bakal bertugas selama 9 bulan di Papua dan difokuskan disektor utara Provinsi Papua dengan personel terlatih dari intel dan pasukan tempur.
Dia juga meminta para anggota TNI yang bertugas menjaga moral dan beretika, mengedepan kan operasi teritorial didukung operasi intelijen dan operasi tempur secara profesional dan proporsional sesuai prosedur yang berlaku.
“Hormati kultur budaya dan adat istiadat masyarakat setempat serta rebut simpati, hati masyarakat, jalin komunikasi yang harmonis dengan tetap berkoordinasi dengan aparat maupun instansi pemerintah setempat,”pinta Pangdam.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal situasi Kamtibmas di Papua khususnya Kota Jayapura aman dan kondusif, pasca pemanggilan kedua Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz itu mengatakan terkait dengan pemanggilan kedua Gubernur Papua Lukas Enembe namun tidak dapat hadir karena suatu alasan, untuk itu pihaknya selalu siagakan anggota mengantisipasi jika ada perubahan situasi.
“Kami dari Kepolisian selalu siaga anggota untuk mengantisipasi jika perubahan situasi terjadi, namun kami harap bahwa situasi yang aman dan kondusif ini tetap kita jaga. Saya yakin masyarakat juga bahagia jika situasi ini tetap aman dan kondusif,” kata Kombes Kamal.
Namun disisi lain, Kombes Kamal mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa ada proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK. Oleh karena itu pihaknya siap untuk membantu apa yang diminta oleh KPK.
“Kami selalu siap Bila KPK meminta bantuan. Namun kami Kepolisian memiliki tugas pokok yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Situasi Harkamtibmas itulah yang selalu kita laksanakan maka kami selalu koordinasi dan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat dan tokoh-tokoh serta TNI,” ujarnya.
Terkait pengamanan, kata Kamal, Polda Papua dibackup sebanyak 3 SSK anggota dari Sulawesi Utara dan Ambon. Anggota tersebut sudah datang dari tanggal 20 September lalu, untuk memberikan perkuatan kepada Polda Papua.
“Kehadiran Brimob Nusantara itu untuk memberikan perkuatan kepada Polda Papua agar masyarakat semakin yakin kehadiran Brimob dapat menjaga harkamtibmas dan bukan untuk menakut-nakuti,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, Polda Papua tidak ingin kecolongan dan berupaya untuk bagaimana memberikan rasa aman kepada siapapun apakah itu masyarakat pendatang, massa pendukung Gubernur Papua atau masyarakat yang sedang beraktifitas.(HAS/RLS)