JAYAPURA | Persatuan Gereja – Gereja Papua (PGGP) menanggapi isu indikasi kotak kosong pada Pilkada serentak 2024, baik Gubernur Wakil Gubernur, Walikota Wakil Walikota, Bupati dan Wakil Bupati di Tanah Papua.
“Sebagai tokoh gereja (Agama) kita tidak terlibat langsung pada politik praktis. Saya berbicara terkait dengan pelaksanaan Pilkada nanti, kami bertindak sebagai penjaga moral dari masyarakat,” kata Ketua PGGP Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You, didampingi Pdt MPA Mauri dan Wakil Ketua I MRP Pdt Robert Horik usai pertemuan dengan MRP Papua, Jumat, 15 Agustus 2024.
“Kami mendengar bahwa beberapa waktu terakhir ini, masyarakat agak gelisah, cemas entah benar atau tidak karena belum ada bukti. Tapi, mereka mendengar bahwa nanti ada kotak kosong pada waktu pilkada baik bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota dan gubernur/wakil Gubernur. Jangan sampai ada calon tunggal dalam Pilkada ini,” sambungnya.
Dikatakan, masyarakat menginginkan agar calon-calon hendaknya lebih dari satu calon, supaya hak demokrasi masyarakat sesuai hati nurani dapat di salurkan sesuai pilihan dan keinginan mereka.
Lebih lanjut, jika hanya 1 pasangan calon aja, tentu yang lain merasa keinginan pilihan mereka tidak dapat disalurkan dan itu berarti bahwa hak demokrasi sebagai hak dasar tidak diberikan kesempatan.
“Kami sebagai pimpinan agama di Papua selama ini kami berdoa di semua tempat, di tiap daerah Kabupaten, kota dan Provinsi agar supaya pilkada berjalan dengan damai. Karena itu, kami tidak menginginkan, karena aspirasi dari masyarakat tidak dihargai, sehingga terjadi gesekan-gesekan di antara masyarakat yang nanti bisa mengganggu proses perjalanan pilkada. Justru itu kami tidak inginkan,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap kepada para pemimpin baik penyelenggaraan pilkada, agar mengakomodir aspirasi masyarakat Papua, agar supaya mereka tidak menerima pilkada calon tunggal. Itu berarti mereka mau pelaksanaan pilkada dapat berlangsung dengan lebih dari satu calon. Disitu kita bisa menjamin agar pelaksanaan pilkada berjalan jujur, adil, damai dan bermartabat.
“Kami juga mengharapkan agar supaya semua pihak yang terkait, hendaknya dapat mendukung dan mengakomodir keinginan dari masyarakat. Karena masyarakat yang membutuhkan pemimpin, masyarakat lah yang mau pemimpin-pemimpin yang di kehendaki,” imbuhnya.
Editor | TIM REDAKSI