JAYAPURA | Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Dr. Oscar O. Wambrauw, SE., M.Sc, Agr menyatakan telah menyiapkan program-program prioritas dalam 100 hari kerjanya kedepan.
Terdapat tiga program utama, yakni implementasi Uncen sebagai Badan Layanan Umum (BLU), peningkatan sumber daya dosen dan percepatan pembangunan infrastruktur sarana prasana perkuliahan.
“Selain visi dan misi saya, program kerja 100 hari kedepan dipadukan dengan visi misi dari rekan-rekan calon rektor lainnya. Untuk dipadukan bersama, melihat program prioritas demi membangun dan melaksanakan proses pendidikan di kampus Universitas Cenderawasih ini,”ungkap Wambrauw kepada pers di rektorat Uncen, Waena, Kota Jayapura, akhir pekan.
Wambrauw menyatakan program pertama yang dilakukan adalah mewujudkan Uncen sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dalam pengelolaan keuangan dan administrasi yang lebih fleksibel guna mengimplementasikan kebijakan dan program-program yang inovatif serta berdampak positif bagi masyarakat Papua.
Uncen sebagai BLU, ada dua belas langkah yang diminta Kementerian Keuangan agar dilaksanakan. “Makanya kita terjemahkan dalam secara secara teknis maupun struktural,”ujarnya.
Uncen harus menjadi pusat keunggulan akademik yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas, melakukan penelitian yang relevan, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Papua. Dengan langkah-langkah inovatif dan berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Universitas Cenderawasih harus inovatif, berdaya saing, dan produktif dengan berwawasan etnografi dan lingkungan menjadi penting. Uncen sebagai lembaga yang mampu menggabungkan kearifan lokal Papua dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat Papua,”bilang Wambrauw.
Program kedua, lanjut Rektor Wambrauw, mendorong dan meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Uncen dengan memberikan kesempatan dan memfasilitasi tenaga pengajar (dosen) meningkatkan jenjang karier akademiknya.
“Kita mempercepat peningkatan SDM. Termasuk jenjang karier akademiknya, misalnya dari yang masih lektor didorong menjadi lektor kepala. Begitupun kesempatan bagi teman-teman dosen untuk mengambil program doktor dan guru besar professor.”
Ketiga adalah percepatan pembangunan infrastruktur dilingkungan kampus Uncen. Kata Wambrauw, kapasitas gedung dan ruang kuliah di Uncen terbatas menyebabkan daya tampung mahasiswa relatif tidak berkembang.
Tiap tahun, Uncen membuka penerimaan sekitar 4 ribu hingga 5 ribu mahasiswa. Dibanding dengan universitas negeri di tanah air, penerimaan mahasiswasnya tiap tahun mencapai 10 ribu hingga 12 ribu.
“Dari tahun ke tahun, penerimaan mahasiswa baru hanya sekitar 4 ribu hingga 5 ribu. Berulang-ulang hanya begitu jumlahnya, karena infrastruktur belum memadai kita belum banyak ketersediaan infrastruktur untuk menunjang. Sementara kedepan Papua membutuhkan SDM yang banyak untuk mengabdi ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan penambahan DOB,”ungkap Wambrauw.
Rektor berharap pemerintah provinsi, kabupaten kota di Tanah Papua dapat mendukung Uncen dalam pembangunan infrastruktur, sehingga universitas tersebut dapat menyiapkan SDM berkualitas yang nantinya mengabdi dan melayani masyarakat baik di dalam lembaga pemerintah maupun swasta.
Rapat tertutup senat Uncen Jayapura dalam rangka pemilihan rektor yang berlangsung Kamis, 7 September 2023, dihadiri 37 anggota senat dan kuasa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) memilih Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, SE., M.Sc.Agr sebagai rektor Uncen periode 2023-2027.(RED/BEL)