TIMIKA | PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan 3.000 paket bantuan program percepatan penurunan stunting kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
Penyerahan secara simbolis oleh Director, EVP Social Responsibility and Community Development PTFI, Claus Wamafma kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr.Ribka Haluk berlangsung di Ballroom Hotel Horison Diana Timika, Senin malam (4/9/2023).
Penyerahan bantuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya bersama Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Total bantuan yang diserahkan 6.000 paket, yang sebelumnya 3.000 sudah diberikan dan hari ini 3.000 paket. Bantuan yang diserahkan berupa bahan makanan pokok bernutrisi.
Ribka Haluk menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia yang menyatakan komitmennya membantu dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk keuangan, materil, moril dan menjadi mitra yang baik bagi pemerintah.
“Khusus untuk penanganan penganggura, kita berharap anak-anak kita diberikan pembekalan skil, hingga nantinya bisa diserap menjadi tenaga kerja,”pintanya.
Sementara itu, Executive Vice Prseident Sustainabel Develoment PT. Freeport Indonesia, Clause Wamafma menjelaskan pihaknya berkomitmen membantu pemerintah dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting.
“Penangan stunting memang menjadi priositas bagi kami bukan hanya dalam konteks bicara tentang nutrisi, tetapi kita juga melihat penyediaan air bersih, pemberantasan malaria, karena kalau ibu-ibu kalau kena malaria pada saat hamil akan berpengaruh dengan janinnya,” tuturnya.
Clause menyampaikan bantuan ini merupakan salah satu dari dari sejumlah program dan kegiatan yang dilakukan PT Freeport Indonesia. Pihaknya juga terus berdiskusi dengan instansi pemerintahan provinsi maupun kabupaten dinas teknis guna membantu mensejahterakan masyarakat.
“Kami sudah berbicara dan berdiskusi sampai bagaimana cara kita mendapat informasi cepat tentang mama-mama yang hamil. Sehingga kita bisa turun untuk melakukan intervensi supaya janinnya sehat, dan mamanya sehat serta anak yang lahir juga kuat. Dengan begitu kita bisa benar-benar mengawal lahirnya anak-anak generasi emas di tanah Papua,” tutupnya.(RED/RL)