JAKARTA | Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan menyoroti sejumlah daerah terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino. Andi Iwan mendorong pemerintah meningkatkan infrastruktur di segala sektor sebagai bentuk preventif sekaligus kuratif atas bencana yang terjadi.
“Belum memadainya infrastruktur jalan di Papua, terutama di wilayah pegunungan, masih terus menjadi pekerjaan rumah. Akibatnya bantuan sulit disalurkan dan biaya distribusi sangat mahal,” sebut Iwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/8/2023).
“Jadi selain akses distribusi pangan, Pemerintah juga harus memastikan persoalan keamanan, khususnya di daerah-daerah rawan,” tutup Iwan.
Iwan mendorong pemerintah agar memperbanyak program food lumbung pangandi berbagai wilayah terpencil di Indonesia seperti di Papua. Budidaya tanaman pangan skala luas perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disana.
“Intervensi Pemerintah terkait lumbung pangan di daerah-daerah tertentu bisa mengantisipasi kelaparan yang masih menghantui masyarakat di beberapa daerah, yang diperparah dengan kemarau yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Apalagi Pemerintah juga akan membangun gudang logistik untuk meng-cover tiga distrik di Papua Tengah yang kerap mengalami bencana kelaparan.
Beberapa wilayah mulai terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang masih terjadi di Indonesia. Seperti di Provinsi Papua Tengah di mana bencana kekeringan melanda Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak.
Pembangunan infrastruktur memiliki peran penting dalam mencegah dampak kekeringan. Infrastruktur seperti bendungan, saluran irigasi, dan reservoir air membantu menyimpan dan mengalirkan air untuk irigasi pertanian dan kebutuhan air domestik, yang dapat mengurangi risiko kekeringan.
“Jadi jangan melakukan tindakan penanggulangan bencana saja, tapi tindakan pencegahannya juga harus diperhatikan,” lanjutnya.
Andi mengatakan banyak masyarakat menderita akibat kekeringan. Terlebih di wilayah pedesaan yang minim infrastruktur.
“Karena kita lihat bersama, banyak masyarakat menderita akibat bencana kekeringan yang mungkin untuk masyarakat kota biasa saja. Tapi di desa-desa dan pedalaman dampaknya lebih parah karena kekurangan infrastruktur ” ujar Iwan.
Iwan mengungkap bencana kekeringan yang tengah dilanda Indonesia kini memiliki dampak serius bagi masyarakat. Kekurangan air dapat menyebabkan penurunan produksi pertanian, kerugian ekonomi, dan krisis pangan.
“Agar kekeringan tidak memukul sektor pertanian lebih parah lagi, harus ada teknologi tani yang memungkinkan tanamannya tetap hidup sekalipun terdampak kemarau panjang,” terangnya.
“Upaya modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah juga harus merata ke seluruh daerah yang membutuhkan. Harapannya saat hujan turun, masalah kekeringan sedikit demi sedikit dapat diatasi,” sambung Iwan.(HUS/RED)