JAYAPURA | Empat Bakal Calon Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura,Prof. Dr. Mesak Ick, SE, M.Si, Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos, M.Sos.,Dr. Ir.Johni Jonatan Numberi, M.Eng. IPM dan Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, SE, menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga kehormatan, marwah, dan integritas bila terpilih sebagai Rektor Uncen periode 2023-2027.
Keempat menolak bila ditunjuk Presiden menjadi Penjabat Gubernur di Papua maupun menjadi Menteri.
Penegasan itu sampaikan keempat bakal calon rektor menginteraksi pertanyaan alumni Uncen, Drs. Elia I Loupatty,S.E,M.M, dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Cenderawasih rangka penyampaian visi misi dan program kerja bakal calon Rektor Universitas Cenderawasih periode 2023-2027.
“Saya mau bertanya kepada berempat sebagai bakal calon rektor dan putra Papua terbaik. Kalau saya Presiden Republik Indonesia hari ini? Saya menghubungi saudara, halo Rektor Uncen, mau kah jadi penjabat gubernur?, halo rektor Uncen apakah saudara mau jadi Menteri? itu saja pertanyaan saya?,”ucap Elia Loupatty saat sesi tanya jawab.
Pertanyaan tersebut lalu dijawab dengan tegas oleh keempatnya. Bakal calon rektor Uncen nomor tiga, Fredrik Sokoy menjawab dengan lantang “Tidak, saya ada disini untuk menjaga kehormatan dan marwah lembaga ini (Uncen). Banyak sekali orang tanah Tabi yang pernah jadi Gubernur, DPR dan lainnya. Saya mohon maaf saya ada di lembaga dan tetap bertanggung jawab penuh untuk lembaga ini,”jelas Sokoy.
Senada juga disampaikan bakal calon rektor nomor 2, Oscar Oswald Wambrauw, “Pertanyaan tadi berhubungan dengan komitmen. Kehadiran kita merupakan utusan Tuhan. Saya mau disini sampai pensiun, saya tugas urus Uncen saja”
“Jadi kalau besok mau ditugaskan jadi penjabat gubernur. Dan saya Rektor, maka saya akan tunjuk kandidat nomor satu, nomor tiga atau nomor empat. biar saya tugas urus Uncen saja,”ucap Wambrauw bernada humor.
Jawaban serupa juga dikemukakan calon rektor nomor 1 Johni Numberi dan calon rektor nomor 4, Mesak Ick.
“Kita disumpah janji jabatan diatas Alkitab sebagai rektor periode 2023-2027 dihadapan Senat dan kepada Tuhan. Sehingga jika saya terpilih sebagai rektor, saya akan katakan tidak (takkan jadi penjabat gubernur dan Menteri),”ungkap Jhoni Numberi
“Saya mengabdi disini saja. Kami ini dulu pegawai pemda, dulu saya kerja di bapak kepala dinas punya tempat (Dinas Pendidikan). Tapi kemudian bapak Ir. Frans Wospakrik, almarhum (mantan Rektor Uncen periode 1996-2005) meminta kepada bapak Patipi waktu itu Gubernur, saya dikembalikan kesini (Uncen). Jadi saya mengabdi disini, membantu mahasiswa,”tutur Mesak Ick.
Ketua Senat Uncen Jayapura, Prof. Dr. Baltasar Kambuaya, M.B.A menyampaikan pernyataan yang disampaikan alumni Uncen, Drs. Elia I Loupatty, merupakan pertanyaan kunci yang realitis terkait komitmen para calon. “That is the key question, pertanyaan kuncinya disitu dan juga tentang filosofi Cenderawasih sudah dilaksanakan atau belum. Pertanyaan ini harus dijawab dengan tegas dan clear,”kata Kambuaya.
Rapat Terbuka Senat Universitas Cenderawasih dalam rangka penyampaian visi misi dan Program Kerja Bakal Calon Rektor Universitas Cenderawasih periode 2023-2027, digelar Kamis, 20 Juli 2023 di ruang Rapat Senat Gedung Rektorat Uncen, Jayapura.
Rapat yang dipimpin Ketua Senat Uncen, Prof. Dr. Baltasar Kambuaya, M.B.A, didampingi Sekretaris Senat Uncen, Prof.Dr Melkias Hetharia.,S.H.,M.Hum melaporkan bahwa dari 37 anggota senat Uncen, 35 orang hadir sedangkan 2 anggota lainnya berhalangan hadir dan ijin, karena melaksanakan tugas-tugas lainnya.
Agenda penyampaian visi misi bakal calon rector Uncen ini juga dihadiri yang diwakilkan oleh Koordinator Subtansi Hukum, Suwitno, Analis Koordinator Dirjen Dikti Ristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi, Pemerintah Provinsi Papua diwakili Christian Sohilait,ST,M.Si, perwakilan alumni Uncen Drs. Elia Loupatty,Se,MM, para dosen, tenaga pendidkan dan perwakilan mahasiswa.(END/BEL)