MANOKWARI | Wapres memberikan apresiasi atas berdirinya Papua Christian Centre (PCC) yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Papua.
“Saya menyampaikan apresiasi atas gagasan pendirian Papua Christian Centre (PCC). Harapannya, PCC dapat berdiri di era Kabinet Indonesia Maju, sehingga akan berguna bagi kemuliaan rakyat Papua,”kata Wapres saat menghadiri Pembukaan Konferensi II Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) se-Tanah Papua di Meridien Ballroom Hotel Aston Niu Manokwari, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu pagi (15/07/2023).
Menurut Wapres, dalam melaksanakan sebuah program, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Keberhasilan program tersebut juga sangat bergantung pada kolaborasi dengan masyarakat setempat, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan organisasi keagamaan.
Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berharap agar organisasi keagamaan, salah satunya Papua Christian Center (PCC), dapat segera didirikan sehingga dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk memajukan pembangunan dan kesejahteraan di Tanah Papua.
“Sebagai wujud kerja kolaborasi gereja dan pemerintah, saya menyampaikan apresiasi atas gagasan pendirian Papua Christian Centre (PCC). Saya minta kementerian/lembaga terkait dan Pemda untuk secara intens berkolaborasi dengan PGGP dan pengurus Papua Christian Centre. Harapannya, PCC dapat berdiri di era Kabinet Indonesia Maju, sehingga akan berguna bagi kemuliaan rakyat Papua,” tegas Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, ke depan PCC memegang peran strategis menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat. Sebab, PCC bersama para pemuka agama dan gereja-gereja di Papua merupakan sektor utama yang akan turun ke lapangan dan menggandeng masyarakat menuju kemajuan melalui program yang telah dirancang.
“Para pendeta dan tokoh agama, khususnya, tidak hanya mengajarkan kesalehan individual, agar umat dekat dengan Tuhan, tetapi juga kesalehan sosial, agar rakyat Papua mendapatkan pelayanan sosial, termasuk pendidikan dan ekonomi,” tutur Wapres.
“Kita menyaksikan berbagai sentra pendidikan yang dikelola lembaga-lembaga keagamaan telah melahirkan tokoh-tokoh Papua dan generasi-generasi Papua yang berkarya di berbagai sektor pembangunan,” tambahnya.
Khususnya di tengah keragaman dan juga perubahan tata kelola pemerintahan yang terjadi di Papua. PCC serta pemuka agama dan gereja juga menjadi faktor krusial dalam menjaga toleransi dan saling menghargai di masyarakat.
“Walaupun kini telah ada 6 provinsi, tapi saya yakin, prinsip “Kitorang Papua sebagai satu kesatuan kultural di atas Tanah Papua”, ini akan mampu menjadi fondasi yang solid dalam satu kesatuan langkah demi meraih kesejahteraan bangsa,” imbau Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres pun mengapresiasi seluruh aksi nyata yang telah dilakukan oleh para pemuka agama dan gereja-gereja di Papua dalam mengawal kesejahteraan masyarakat. Ke depan, ia berharap, kontribusi nyata ini dapat terus dilanjutkan untuk kemajuan Papua pada khususnya, dan negara pada umumnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PGGP, pimpinan Sinode, dan para Gembala yang telah melayani tanpa pamrih demi kemajuan, kemanusiaan, dan kedamaian di Tanah Papua,” imbuh Wapres.
Ketua Umum PGGP Papua Barat Pdt. Sherly Parinussa menyampaikan komitmen penuh para tokoh agama, gereja, dalam mendorong pembangunan melalui penanaman nilai agama untuk kemajuan masyarakat Papua.
“Kehadiran gereja sebagai lembaga ilahi di bumi bertujuan menanamkan nilai-nilai kebenaran keadilan dan keutuhan ciptaan demi mencapai eksistensi kehidupan manusia seutuhnya sebagai modal utama dalam pembangunan bangsa,” jelas Pdt. Sherly.(BEL/RED)