JAYAPURA | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendorong semua stakeholder untuk mewujudkan Provinsi Papua sebagai Melanesian Sport Center atau Pusat Olahraga Melanesia.
Ketua Umum KONI Papua, Dr.Kenius Kogoya,SP,M.Si mengatakan promosi Papua sebagai Melanesian Sport Center telah dibahas dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Luar Negeri dan kementerian/lembaga terkait. Lobi-lobi telah dilakukan dengan Melanesian Spearhead Group (MSG).
Kata Kenius, Kemenlu bersama KONI Papua dan petinggi MSG telah bertemu dan membahas hal tersebut. Sudah dilakukan beberapa kali pertemuan. Pekan lalu digelar pertemuan di Jakarta.
“KONI beberapa kali diundang membahas kesiapan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia. Pertemuan itu membicarakan terkait sport diplomasi. Minggul lalu, pertemuannya digelar di Jakarta,”ungkap Kenius, di kantor KONI Papua, Senin, 10 Juli 2023.
Ia optimis Papua sebagai sebagai Melanesian Sport Center dapat terwujud karena didukung venue-venue cabang olahraga bertaraf internasional yang sudah dibangun pemerintah.
“Fasilitas olahraga yang dibangun oleh Pemerintah Papua perlu kita gunakan dalam rangka membangun prestasi di tanah Papua. Tapi juga kita ingin ada iven-iven tingkat negara melanesia yang tergabung dalam MSG,” ujarnya.
Promosi Papua sebagai Melanesian Sport Center bakal dilakukan saat Melanesian Arts and Culture Festival (MACFEST) atau Festival Seni dan Budaya Melanesia ke-7 yang digelar di Port Villa, Vanuatu, tanggal 19-30 Juli 2023 mendatang.
“KONI akan berperan menginformasikan perkembangan olahraga termasuk fasilitas olahraa yang sudah dibangun pemerintah berstandar internasional. Kita harap dengan promosi ini dapat mendukung pemerintah dan menjadikan Papua sebagai Melanesian Sport Center dengan demikian iven-iven olahraga antar negara dapat digelar di Papua. Dan ini disambut positif Kemenlu,”ungkap Kenius.
Setelah MACFEST di Port Villa, lanjut Kenius, akan digelar Focus Group Discussion(FGD) yang melibatkan Kemenlu RI, KONI Papua dan Perwakilan MSG pada Agustus 2023 untuk membahas lebih detail Papua mejadi Melanesian Sport Center.
Pekan lalu, Kemenlu bersama kementerian/lembaga terkait dan KONI Papua serta stakeholder lainnya menghadiri rapat di sekretariat wakil presiden dalam rangka persiapan partisipasi Indonesia pada Melanesian Arts and Culture Festival. Partisipasi pada agenda merupakan upaya penguatan hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
Festival Seni dan Budaya Melanesia telah berjalan sejak tahun 1998, dan tahun ini merpakan festival ke-7 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Vanuatu, bekerja sama dengan Sekretariat Melanesian Spearhead Group (MSG). Festival ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama dan pemahaman regional dengan menyatukan orang-orang dari seluruh negara anggota Melanesian Spearhead Group serta negara dan wilayah Pasifik.Festival ini akan menampilkan berbagai pertunjukan budaya, termasuk musik, tarian, mendongeng, dan teater, serta pameran seni, penjual kerajinan tangan, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan seni dan budaya Melanesia.
Festival tahun ini bertemakan “Membangun Kembali Melanesiaku untuk Takdir Kita Bersama”. Tema ini mencerminkan komitmen festival untuk mempromosikan persatuan daerah dan keanekaragaman budaya. Menekankan pentingnya mengakui dan menghormati warisan budaya unik Melanesia. Juga membangun jembatan antara komunitas Melanesia.
Festival tersebut akan berlangsung di berbagai lokasi di sekitar Port Vila, termasuk Taman Kemerdekaan, Taman Tepi Laut Feiawa, dan Taman Saralana, serta beberapa tempat.(BEL/MUS)