JAYAPURA | Ketua Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data KONI Papua, Willem Karetji dalam hal ini mewakili Ketua Umum KONI Papua melepas secara resmi lomba lari 10 km Invitasi Atletik Papua di ruas jalan holtekamp, Rabu (22/2) pagi.
Willem Karetji mengatakan lomba lari 10 km Invitasi Atletik Papua adalah awal untuk mengembalikan kejayaan atletik Papua.
“Kita akui selama ini kan atletik jarang sekali ada event-nya (sehingga) lomba lari ini kita kembali buka ruang untuk bagaimana atlet dapat kembali temukan rumahnya,” kata Willem Karetji kepada wartawan di sela-sela lomba lari 10 km tersebut.
Mewakili KONI, kata Willem, lomba lari 10 km ini dapat terselenggara karena akan dilakukannya pelantikan/pengukuhan pengurus Pengprov PASI periode 2022-2026.
“Saya pikir momen pelantikan dan langsung digelarnya lomba lari ini sangat bagus sekali. Kami juga harapkan dalam lomba ini ada atlet yang terpilih untuk wakili Papua di Pra-PON,” harapnya.
Willem berharap atlet yang nantinya terpilih bisa memberikan sesuatu yang baik untuk Papua baik di Pra-PON maupun di PON XXI tahun 2024 mendatang.
“Saya harap mereka yang terpilih nanti bisa memberikan segalanya untuk Papua pada Pra-PON dan PON,” haranya lagi.
Anggota Komisi Pembibitan PB PASI, Dominggus Lutrun menilai lomba lari 10 km sangat bagus sekali diselenggarakan oleh Pengprov PASI Papua.
“Lomba 10 km sebenarnya unggulan bagi Papua di event nasional, akan tetapi tidak rutin diselenggarakan. Dan kegiatan ini menurut saya luar biasa, apalagi digelar oleh pengurus PASI yang baru untuk
kembali memasyarakatkan lari di masyarakat,” ujar mantan pelari nasional itu.
Menurutnya, lokasi digelarnya lomba lari 10 km Invitasi Atletik Papua sangat strategis.
“Ke depan kami harap lomba 10 km dapat digelar di lokasi ini. Kita juga akan rekrut atlet yang berpotensi (sehingga) dapat mewakili Papua di event nasional maupun internasional,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai peluang Papua raih emas di PON XXI pada nomor 10 km, menurut Dominggus Lutrun, itu sangat berat karena limit waktunya sangat rendah.
“Untuk itu lomba-lomba 5 km dan 10 km harus rutin digelar (sehingga) dapat muncul atlet berkualitas. Untuk pembinaan nomor 5 km dan 10 km itu membutuhkan 5-15 tahun barulah atlet bisa raih juara,” ucapnya. (BEL/ROK)