JAYAPURA | Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua meluruskan tuduhan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkpolhukam) Mahfud MD yang mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH selaku Ketua Umum PB PON XX Papua menyelewengkan dana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Sampai dengan hari ini pengelolaan dan penggunaan dana penyelenggaraan PON XX Papua masih diaudit,”tegas Ketua Harian PB PON XX Papua, Yunus Wonda menginteraksi pertanyaan wartawan terkait pernyataan Menkopolhukam yang menyatakan Gubernur Papua selaku Ketua Umum PB PON XX Papua menyelewengkan dana PON XX.
Wonda menjelaskan bahwa hingga saat ini masih dilakukan audit sehingga belum ada laporan atau temuan penyalahgunaan. “Bagaimana bisa dikatakan pak Gubernur menyelewengkan dana PON. Sedangkan sampai dengan hari ini masih dilakukan audit. Kecuali selesai audit dan pemeriksaan, lalu ada temuan, barulah bisa dikatakan ada penyelewengan,”ujarnya, Selasa (20/9/2022) di Kantor DPR Papua.
Dikatakan sampai dengan September 2022, audit pengelolaan dan penggunaan dana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sudah memasuki tahap kedua. Audit dilakukan terkait pembiayaan PON yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pengelolaan dana PON XX diawasi langsung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan. “Saat ini audit memasuki tahap kedua. Dan auditnya terkait penggunaan anggaran yang bersumber dari APBN. Dana PON dari APBN sebesar Rp1,3 trilliun,”jelas Wonda.
Pada kesempatan tersebut, ia meminta Menkopolhukam untuk melakukan cross check sebelum mengeluarkan statemen agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagai pejabat publik, statemen Menkopolhukam seyogianya disertai bukti-bukti otentik.
Saat PON XX, Gubernur masih dalam keadaan sakit dan akibat stroke yang dideritanya, Gubernur tidak bisa berbicara dengan jelas, namun karena semangat mensukseskan PON, Gubernur Enembe tetap mendampingi Presiden Joko Widodo.
“Saat PON, Pak Gubernur sakit dan tidak bisa bicara. Tetapi beliau tetap ikut pembukaan dan menghadiri pertandingan dan penutupan PON. Karena semangat, saat pembukaan PON beliau minta pidatonya direkam walaupun dengan suara yang kecil dan diputar di pembukaan PON. Dengan kondisi ini bagaimana mungkin pak Gubernur menyelewengkan dana PON,”tanya Yunus Wonda.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan dana tambahan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sebesar Rp1,3 triliun dari APBN untuk membiayai akomodasi kontingen, transportasi, konsumsi, pengadaan peralatan, penyelenggaraan acara pembukaan dan penutupan PON serta dan tambahan kegiatan lainnya.
PON XX akhirnya sukses dan dunia internasional mengakui kemampuan bangsa Indonesia menggelar iven olahraga ditengah-tengah pandemik Covid-19 dan sekaligus membuktikan bahwa Pemerintah serius membangun Tanah Papua.(END/BEL