JAYAPURA | Provinsi Papua mengirimkan 285 peserta dalam Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII di Yogyakarta yang digelar mulai tanggal 19 – 26 Juni 2022 mendatang.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi (LPPD) Provinsi Papua , Elia Loupatty menuturkan peserta Perparawi Papua akan bersaing di 12 kategori yang dilombakan.
“Dari Papua kita kirim 285 peserta.Kami bersyukur Papua bisa mengikuti seluruh kategori yang dilombakan. Semoga ada yang bisa kami bawa pulang ke Papua, karena memang persaingannya sangat ketat. 34 provinsi ini siap menuju ke Yogyakarta,”ungkap Elia.
“Pertama kami mau tampil dengan penuh keyakinan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Saya juga sampaikan kepada peserta untuk tertib mulai tiba hingga pulang nanti,”katanya.
Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Derek Hegemur saaat melepas Kontingen Pesparawi Papua meminta agar para peserta menjaga nama baik daerah dan mengharumkan nama Papua.
“Apalagi festival bukan sesuatu yang biasa karena berkaitan dengan keagamaan. Festival ini juga bagian dari ekspresi iman kristiani. Semoga kerohanian umat kristiani semakin terbangun lewat festival ini,” harap dia.
Pesparawi Nasional XIII akhirnya dibuka di Candi Prambanan, Senin (20/6/2022) malam. Sebanyak 8.144 penyanyi gereja dari 34 kontingen dari seluruh propinsi di Indonesia bisa berlega hati.
Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi saat membuka Pesparawi Nasional XII mengungkapkan Pesparawi tak sekedar ajang lomba menyanyi lagu-lagu rohani. Namun menjadi sarana membangun kerukunan dan toleransi umat beragama di Indonesia. “Pesparawi menjadi sarana membangun kerukunan intern umat kristiani,” ujarnya.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjelaskan, paduan suara tak sekedar tentang indah merdu suara. Lebih dari itu, diperlukan keselarasan dan kesadaran untuk saling mengisi demi mencapai performa terbaiknya.
Karenanya Sultan berharap kehadiran para peserta pesparawi yang bertema ‘Harmony in Diversity’ tersebut akan memancarkan energi positif, dalam bingkai sportivitas dan saling mengapresiasi. Dengan demikian bangsa ini dapat membangun peradaban bangsa dan negara dengan indahnya warna-warni toleransi.(BEL/END)