JAYAPURA | Rapat Kerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua tahun 2022 memutuskan 8 Cabang Olahraga (Cabor) menjadi anggota KONI. Kedelapan Cabor tersebut antara lain Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia(PABSI), Persatuan Angkat Angkat Berat Seluruh Indonesia(PABERSI), Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Seluruh Indonesia (PBFSI) Asosiasi Bola Tangan Indonesia(ABTI), Hapkido Indonesia(HI), Persatuan Sambo Indonesia(Persambi), Esport Indonesia(ESI) dan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia(Pordasi).
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, mengatakan bahwa sebagian Pengprov Cabor tersebut telah menjadi bagian dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 silam. Baik sebagai cabang olahraga yang masuk dalam perebutan medali maupun cabang olahraga eksebisi.
“Dalam rapat kerja KONI kita juga sudah menetapkan sekitar 8 anggota baru, mereka adalah cabang olahraga yang melakukan eksebisi saat PON XX Papua,” ungkap Kenius Kogoya kepada awak media di sela-sela penutupan Raker KONI yang dilaksanakan di aula KONI Papua, Sabtu (2/4/2022).
Kenius berharap, Pengprov cabang olahraga yang telah ditetapkan sebagai anggota baru KONI Papua bisa melakukan pembinaan atlet dengan baik dan menghasilkan atlet-atlet potensial yang nantinya bisa mengharumkan nama Papua pada pentas olahraga nasional.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Suwarno membeberkan bahwa sebanyak 64 cabang olahraga akan dipertandingkan atau diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024 mendatang.
Dari 64 cabang olahraga, kata Suwarno, sebagian besar telah dipertandingkan pada PON XX 2021 Papua. Tapi ia menyebutkan, Papua kali ini akan melalui babak kualifikasi untuk bisa memastikan tampil pada PON XXI, kecuali beberapa cabang olahraga lainnya yang dipastikan lolos otomatis ialah Sepak bola putra dan Futsal yang menyandang status sebagai juara bertahan.
“Saya melihat semua di sini (PON XX) cabang yang ada akan dipertandingkan, tapi harus ada ujiannya dalam mengikuti babak kualifikasi. Kalau babak kualifikasinya tidak lolos, tidak akan ikut,” jelasnya.
“Oleh sebab itu saran kami dari KONI Pusat nanti untuk diarahkan agar KONI Kabupaten dan Kota masing-masing ikut bertanggung jawab membina sekurang-kurangnya satu, dua, tiga atlet terpilih sesuai potensi daerahnya masing-masing untuk disumbangkan dapat medali emas untuk Papua di PON 2024,” ujar Suwarno.(BEL/MON)