JAYAPURA | Memasuki tahun baru 2022, Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak berhenti menjalankan tugas berkeliling Indonesia. Dari Sumatera Utara, di awal Januari, Mensos terbang menuju Kalimantan Utara.
Dari desa perbatasan di Nunukan, Kalimantan Utara, Mensos terbang ke ujung barat, tepatnya di Kabupaten Langsa, Provinsi Aceh. Dari barat, Mensos dan rombongan bergerak ke ujung timur, tepatnya ke Kota Jayapura. Di antara perjalanan tersebut, Mensos juga menemui penerima manfaat di Sukabumi dan Bandung.
Kunjungan Mensos lebih banyak memasuki lokasi terpencil dengan akses terbatas. Seperti dalam kunjungan ke Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan. Untuk menuju lokasi dibutuhkan perjalanan menumpang speedboat melintasi Sungai Sembakung selama hampir tiga jam.
Mensos juga banyak mendengarkan aspirasi, masukan dan permintaan masyarakat setempat. Seperti di Nunukan, Mensos dengan sabar dan telaten mendengarkan suara warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung, dan Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis.
Secara umum, lawatan Mensos ke wilayah-wilayah pelosok tanah air tersebut, terkait dengan kejadian bencana yang intensitasnya cukup tinggi memasuki awal tahun. Di setiap daerah bencana yang menjadi tujuan kunjungan, Mensos bermaksud memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan.
Setelah dari lokasi bencana di Nunukan dan Langsa, pagi hari ini (13/01), Mensos sudah mendarat di Bandara Sentani, Jayapura. Kedatangan Mensos juga terkait upaya memastikan penyintas bencana mendapatkan bantuan pemerintah.
Dalam kunker ke Jayapura, Mensos mengunjungi lima titik yakni Perumahan Organda Jayapura untuk meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu, dilanjutkan peninjauan lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di GOR Trikora.
Mensos melanjutkan kunjungannya ke Asrama Polisi Bhayangkara Jayapura untuk meninjau bencana tanah longsor. Setelah itu menuju posko utama dan menyerahkan santunan ahli waris di GOR Waringin.
Selama meninjau titik-titik bencana, Mensos dapat melihat langsung lokasi kejadian. Mensos juga mendapatkan informasi dan masukan dari tokoh publik setempat. Berdasarkan berbagai masukan, Mensos memutuskan untuk membantu masyarakat setempat dengan mendirikan lumbung sosial.
“Saya akan siapkan lumbung sosial di Jayapura. Nanti akan disiapkan lokasinya oleh pak wali kota. Bisa juga digunakan balai diklat (Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial/BBPPKS) Jayapura,” kata Mensos saat mengunjungi Posko Induk Tagana di Jayapura (13/01).
Kepada segenap kepala daerah dan masyarakat luas di tanah air, Mensos menyampaikan seruan untuk meningkatkan kewaspadaan. “Dampak global warming ini luar biasa. Curah hujan tiap tahun makin tinggi menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor. Kondisi di Sibolga (kawasan terdampak bencana di Sumatera Utara) juga persis seperti di Jayapura,” katanya.
Mengutip prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Mensos menyatakan intensistas hujan tinggi akan terjadi sampai bulan Maret 2022. “Kita tidak boleh lengah dan mewaspadai bila terjadi hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat agar terus waspada. Termasuk mereka yang tinggal di di lereng-lereng bukit. Pemda sebaiknya melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan yang harus dihindari dan dimana lokasi yang aman,” katanya.
Mensos menekan pentingnya melestarikan dan mempratikkan kearifan lokal. “Begitu gempa, masyarakat biasanya lari ke atas gunung. Kalau kearifan lokal dikedepankan akan memperkecil jumlah korban jiwa,” katanya.
Sebelumnya, Kemensos telah mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Jayapura. “Kami sempat mengirim dari gudang di Bekasi sebanyak 2x pengiriman. Karena jumlah korban penyintas banjir dan longsor banyak sekali,” kata Mensos.
Bantuan yang diserahkan dalam kunjungan kerja Mensos ke Jayapura senilai Rp1.390.539.388, terdiri dari bantuan logistik bencana, santunan ahli waris untuk 7 korban jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket, peralatan sekolah 500 paket, kain sarung 500 potong, perlengkapan bayi 50 paket, dan bahan natura.
Kemesos juga menyerahkan penjernih air atau water treatment . Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan umum dalam bencana banjir, yakni kurangnya ketersediaan air bersih. “Dengan peralatan water treatment air keruh pun bisa diolah menjadi air siap minum,” katanya.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Mensos, atas perhatian dan bantuan yang diserahkan. “Terima kasih Ibu Mensos. Bantuan sangat bermanfaat untuk masyarakat terdampak bencana. Saya juga meminta warga yang bermukim di sekitar lereng gunung agar mengungsi sementara di malam hari,” katanya.
Kunjungan kerja Mensos ditutup dengan meninjau dapur umum, lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di BBPPKS Jayapura. Di sini, menjadi lokasi pengungsian dari sebanyak 24 KK atau 78 jiwa.
Tiba di balai, Mensos sudah ditunggu dengan antusias oleh anak-anak. Mensos tampak membagikan makanan dan mengajak mereka bergembira dengan bernyanyi dan bermain tebak-tebakan berhadiah.
Kepada petugas balai, Mensos berpesan agar anak-anak mendapat pembinaan misalnya diajari menggambar, atau menulis surat, game sederhana namun game yang
mengembangkan pemikiran. Mensos akan membantu balai dengan kelengkapan komputer, untuk mengembangkan potensi anak.(RLS/END)