TIMIKA – Pertandingan perebutan medali perunggu antara DKI Jakarta vs Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya berhasil dimenangkan tim DKI Jakarta dengan skor telak 69-53 pada pertandingan yang berlangsung, Sabtu (9/10/2021) di GOR Mimika Sport Complex (MSC).
Keunggulan DKI Jakarta sudah terlihat sejak awal permainan. Rebeca Cs unggul dari kuarter pertama hingga keempat. Kalah di laga pertama membuat anak asuhan Andrew Tambunan seakan memiliki momen untuk balas dendam.
Meski terus berupaya mengejar dengan penyerangan three point oleh Sabrina Ayu, namun hal ini tak mengubah kedudukan. Rebbeca Cs tetap memimpin hingga laga usai. Tim DKI Jakarta pulang membawa perunggu sementara Sulsel hanya puas bisa masuk semifinal.
Pelatih DKI Jakarta, Andrew Tambunan mengatakan perjalanan timnya dalam PON XX Papua ini tidak mudah. Mereka menghadapi banyak tekanan karena satu pemain andalan mereka tidak bisa bermain sama sekali karena terpapar covid-19.
“Pertama saya ucap syukur dulu pada Tuhan karena telah diberikan kemenangan. Kita kalah dari Sulsel. Dan kita bangkit di pertandingan kedua dan di pertandingan semifinal kita juga kalah lawan tim tangguh yang memang pantas. Lalu kita belajar untuk memperbaiki diri di pertandingan ini,” katanya saat melakukan press conference usai pertandingan.
Adapun medali perunggu ini mereka persembahkan khusus untuk anak asuhnya yang masih dirawat di RSUD Mimika tersebut. “Kasihan dia. Dia latihan panjang, tapi dia tidak bisa bermain satu kalipun. Padahal dia salah satu pemain andalan kita sebenarnya. Cukup emosional semua teman-teman. Dan dia sekarang support kita dari jauh saja,” ungkapnya.
Ia mengatakan memenangkan pertandingan perebutan medali perunggu ini, timnya tidak terlalu kesulitan karena mereka sudah mengetahui strategi Sulsel.
Mewakili pemain, Jesslyn Angelique Aritonang mengatakan meski tujuan awalnya adalah medali emas, namun mereka tetap senang dan bersyukur bisa pulang dengan medali perunggu.
“Apalagi banyak gangguan, ada yang sakit, ada yang ngak bisa main. Pasti secara tidak langsung mengganggu psikologi kita. Tapi kita bisa keluar dari tekanan itu, kita bisa bangkit. Dan yang terpening bisa bawa medali pulang untuk yang sakit, keluarga dan warga DKI Jakarta,” katanya.
Meski dalam keadaan cidera, dimana hidungnya patah saat melawan Jateng, Angeli tetap bermain maksimal. Ia adalah pencetak poin terbanyak untuk DKI Jakarta yakni 19 poin.
“Ini akan menjadi kenangan saya bahwa saya pernah sakit tapi saya bisa memberikan yang terbaik untuk DKI Jakarta,” tuturnya.
Sementara itu, Pelatih Sulsel, Eddy Winarso mengatakan permainan anak asuhnya kali ini memang terbilang kacau. Terlalu terburu-buru dan kehilangan konsentrasi. Namun ia tetap bangga karena masuk semifinal di luar ekspektasi mereka.
Mewakili pemain, Azizah Abas mengatakan meski kalah namun ia tetap bersyukur bisa ada dibabak semifinal basket PON XX Papua.
“Untuk pertandingan tadi kita sudah lakukan yang terbaik sebisa kita tapi perunggu bukan untuk kita,” tutupnya.
Editor | Anti Patabang/Stefanus Ambing/Angelbertha