JAYAPURA | Tim Polo Air putra Jawa Barat menorehkan sejarah dalam PON XX Papua 2021 dengan menorehkan medali Emas pertama dalam 50 tahun terkahir. Meski sempat tertinggal 1-3 dari DKI Jakarta pada babak pertama. Perlahan dan pasti, Tim Polo Air Putra Jabar bangkit dan menguasai pertandingan.
Pada pertengahan babak kedua, Jabar berhasil memangkas gap skor menjadi 2-3. Di akhir laga, Jabar keluar sebagai pemenang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil cukup bangga dengan pencapaian tim Polo Air Putra Jawa Barat di PON XX Papua.”Saya sangat bangga karena Tim Polo Air Putra Jawa Barat terbaik se-Indonesia. Target satu emas dari polo air itu terpenuhi,” ucap Kang Emil usai menyaksikan laga final Polo Air Putra.
Menurut Kang Emil, keberhasilan tersebut tidak lepas dari strategi mumpuni, kegigihan, dan ketangguhan Tim Polo Air Putra Jabar. Ketiga hal tersebut dilengkapi dengan dukungan dan doa dari masyarakat Jabar.
“Tadi, targetnya (emas Polo Air) di Tim Polo Air Putri. Tapi bisa kompensasi oleh tim putra yang sebelumnya ditargetkan mendapat perak,” ucapnya.
“Tapi berkat strategi, kerja keras dan doa, akhirnya emas bisa direbut oleh Tim Polo Air Putra Jabar yang selama ini agak susah. Dengan strategi, kegigihan, ketangguhan dan doa akhirnya kita menang,” imbuhnya.
Sementara itu, Tim Polo Air Putri DKI Jakarta meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua setelah di pertandingan terakhir mengalahkan Jawa Barat dengan skor 10-7 di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
Hasil ini sekaligus memperkokoh skuad Ibu Kota di puncak klasemen dengan mengumpulkan nilai sempurna yakni sembilan, hasil dari sapu bersih tiga pertandingan selama bersaing di pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Bagi DKI, ini kali ketiga berhasil mempertahankan medali emas, setelah pada dua PON sebelumnya juga keluar sebagai juara yakni PON 2012 dan PON 2016.
“Sejarah bagi putri DKI, kami meraih emas di tiga PON beruntun 2012, 2016 dan 2021. Sejak awal saya sudah instruksikan para pemain untuk tetap fokus pada pertandingan. Jangan terpancing dengan permainan lawan, keputusan wasit dan juga suporter,” kata pelatih tim DKI Jakarta, Rezza Auditya.
“Terima kasih saya ucapkan kepada berbagai pihak yang telah memberikan support,” ujar Rezza Auditya menambahkan.
Sejumlah pemain yang berkontribusi bagi DKI meraih tiga emas secara beruntun di antaranya Febby Familya Putri, Ariel Siwabessy, Annisa Utoro, Andi Nurul, Glindra Patricia, dan Febrika Indirawati.
“Sebelum PON sejak 2016, DKI selalu kalah dari Jabar di beberapa turnamen seperti IOAC, FAI, JAI dan juga Pra PON. Kemenangan ini menuntaskan tugas kita sehingga mempersembahkan medali emas dan mencetak sejarah,” kata pemain polo putri DKI, Febby Familya.
Pada perebutan peringkat tiga, D.I Yogyakarta mengalahkan Papua 14-10. Namun medali perunggu ditiadakan, karena aturan dari KONI Pusat jika hanya diikuti empat tim maka tidak ada medali perunggu. Satu tim lagi, Jambi absen di PON XX Papua. (END/TIM)