TIMIKA | Setelah mendarat di Bandara Mozes Kilangin pada Selasa (28/9/2021), Api PON Papua yang dibawa dari Biak langsung dibawa ke pendopo rumah jabatan Bupati Mimika, Kelurahan Karang Senang SP 3. Disambut Tarian Ipuya dari suku Kamoro, rombongan Kirab Api PON masuk halaman pendopo pukul 12.35 WIT.
Pasukan kirab api PON XX Papua 2021 terdiri dari dua pasukan, yakni atlet nasional dan atlet legendaris. Di antaranya Sntia Tri Kusuma, atlet balap sepeda, Muhammad Bima Abdi Negara, atlet tenis meja, Julius Uwe, atlet legendaris Mimika yang pernah membawa obor di SEA Games dan Maria Natalia Londa, atlet atletik. Ada juga pasukan inti yang merupakan gabungan TNI dan Polri dan pasukan tim terbang kirab api PON.
Atlet legendaris Mimika yang pernah membawa obor di SEA Games, Julius Uwe, selanjutnya menyerahkan obor api PON kepada Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH, didampingi Wakil Sekretaris Umum PB PON Papua, Carolus Boli.
Kemudian dinyalakan pada obor berukuran besar berbentuk tifa. Setelah menyalakan obor, Bupati Omaleng kembali menyerahkan obor api PON untuk pelepasan pasukan kirab PON XX Papua 2021 untuk melanjutkan kirab di Kota Timika.
Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH mengatakan, masyarakat Papua khususnya Mimika sedang menyaksikan sejarah bagi Papua, karena pesta olahraga terbesar di Indonesia dilaksanakan di tanah ini.
“Rakyat Papua patut berbangga karena kepercayaan yang diberikan negara untuk menyelenggarakan PON di tengah dinamika keraguan berbagai pihak, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia,” katanya.
Keraguan ini, katanya, harus dijawab dengan bukti nyata bahwa Papua bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
PON di Papua, lanjutnya, bukan sekadar pesta olahraga, tetapi juga untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pemerataan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Indonesia timur.
“Dengan semangat sportivitas, mari kita tunjukkan bahwa Papua juga bisa menjadi tuan rumah yang baik, dalam melaksanakan Pekan Olahraga Nasional, yang baru pertama kalau dilaksanakan di luar Pulau Jawa dan Sumatera ini,” ujar Bupati Omaleng.
Api PON yang sudah tiba di Mimika dikatakan Bupati, melambangkan semangat, keberanian dan tanggung jawab seluruh rakyat Papua, sehingga kita wajib menyukseskan pelaksanaan PON XX di Papua.
Menurutnya, kesuksesan pelaksanaan PON akan mengangkat harkat dan martabat rakyat Papua dalam menjawab keraguan, yang selama ini disematkan berbagai pihak. Terutama karena PON dihelat di tengah berbagai persoalan dan pandemi Covid-19.
“Kesuksesan pelaksanaan PON khusus di Kabupaten Mimika akan membuka mata semua pihak, bahwa pembentukan Provinsi Papua Tengah dengan ibukota Timika tidak perlu diragukan lagi. Silahkan anda menilai layak atau tidak,” katanya.
Wakil Sekretaris PB PON, Karolus Boli sangat mengapresiasi Bupati Mimika, sebagai salah satu bupati di Papua yang mempunyai semangat untuk mempersiapkan PON Papua. Api PON, sudah tiba di Mimika sebagai perwakilan wilayah adat Mee Pago.
Api PON dikirab di lima wilayah adat, yakni di Biak untuk Saireri, Timika – Mee Pago, Wamena – La Pago, Merauke – Anim Ha dan Jayapura – Tabi. Rute perjalanan udara menempuh jarak 3.367 kilometer, sedangkan di rute darat sepanjang 191 kilometer dan melewati danau 20 kilometer sebelum memasuki Stadion Lukas Enembe di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kirab secara harafiah adalah perjalanan beriring-iringan secara teratur. Kirab api PON adalah sebuah tradisi perjalanan api abadi dari satu kota ke kota selanjutnya, dengan tujuan menyebarkan kobaran semangat dan simbol kehangatan dalam berkompetisi secara sportif.
Bentuk obor PON XXPapua 2021 sebagai perwujudan dari kebudayaan khas Papua yang bermakna kesetaraan, kemurnian dan kekuatan. Bentuknya terinspirasi dari alat musik kebanggaan Papua yaitu Tifa yang mengartikan sikap keteguhan dan keberanian masyarakat Papua.
Di bagian atas obor terdapat motif segitiga berwarna kuning keemasan. Ini menggambarkan sebagai gunung yang membawa pesan, karena Papua dikaruniai sumber kekayaan alam yang melimpah. Warna kuning melambangkan kejayaan. Serta dihiasi motif atau ukiran khas Papua untuk mewakili keberagaman budaya Papua.
Selain obor, ada juga lentera api abadi yang berfungsi menyimpan api cadangan, dalam pelaksanaan kirab yang didampingi pasukan kirab terdiri dari pasukan inti, pasukan terbang dan atlet. Di setiap kab/kota rangkaian kirab api PON ditempatkan sebuah tungku yang dinyalakan dengan api dan obor PON sebagai simbolnya semangat persaudaraan dan olahraga di seluruh wilayah Papua, sebagai daerah penyelenggara PON XX Papua Tahun 2021. (TIM | END)