JAYAPURA | Sejarah memang unik. Kadang berulang, kadang tidak. Bila berulang, sudah pasti di waktu yang berbeda dan tidak persis sama.
Kepemimpinan Gubernur di Papua juga punya keunikan sendiri. Dari latar belakang militer hingga sipil.
Dari gubernur Zainal Abidin Syah,Pamoedji, Elias J Bonai, Frans Kaisiepo, Acub Zaenal, Soetran, Busiri Suryowinoto, Izaac Hindom, Barnabas Suebu, Jacob Pattipi, Freddy Numberi, JP Solossa, Barnabas Suebu hingga Lukas Enembe.
Dua gubernur yang punya sejarah unik dan menarik disimak perjalanannya adalah Gubernur Barnabas Suebu dan Gubernur (alm) Lukas Enembe.
Keduanya mencetak sejarah dua kali memimpin Papua. Pernah menjabat di era yang sama, era Otonomi Khusus Papua (fase pertama).
Barnabas Suebu pemimpin Papua tahun 1988-1993. 18 tahun kemudian, ia kembali jabat gubernur Papua untuk periode keduanya tahun 2006-2011 (Era Otsus).
Begitupun Gubernur (alm) Lukas Enembe. Memimpin dua kali. Periode 2013-2018 kemudian terpilih kembali jadi Gubernur 2018-2023 (Era Otsus).
Masing-masing punya cara pandang dan implementasi berbeda dalam menjalankan Otonomi Khusus di Papua.
Selengkapnya, baca buku refleksi 16 Tahun Penyelenggaraan Pemerintahan Otonomi Khusus Provinsi Papua 2001-2017 yang dirilis Biro Otonomi Khusus edisi 2017.
Dua gubernur ini pernah sama-sama mencalonkan diri di Pilgub Papua-Pemilihan langsung. Suebu menang (tahun 2006).
Ada fenomena yang menarik difase ini, yakni keberadaan Constan Karma, yang tetap saja berada diproses pergantian kedua Gubernur ini.
Setelah saling berkompetisi di Pilgub 2006, Gubernur Barnabas Suebu dan Lukas Enembe saling mendukung, menyukseskan program membangun dari kampung hingga keberlanjutan program membangun SDM Papua, 1000 dokter era Suebu, kemudian berlanjut di masa Enembe berubah nama menjadi SUP (Siswa Unggul Papua).
Sejarah mencatat, Barnabas Suebu melantik Lukas Enembe 28 Juni 2007 sebagai Bupati Puncak Jaya, 6 tahun kemudian Lukas Enembe menduduki kursi Gubernur Papua bersama Wakil Gubernur Klemen Tinal.
Di masanya, Gubernur Lukas Enembe melantik Benhur Tomi Mano Walikota Jayapura (periode kedua) bersama Wakil Rustam Saru, 22 Mei 2017.
Apakah sejarah bakal berulang?
Barnabas Suebu lantik Lukas Enembe 2007, 6 tahun kemudian Enembe Gubernur.
Lukas Enembe lantik Benhur Tomi Mano 2017, 8 tahun kemudian Mano Gubernur?
Tunggu saja suara rakyat akan menentukan sejarah di 6 Agustus 2025. Bisa saja sejarah berulang atau berbelok arah.
Editor | TIM | PAPUA GROUP