JAKARTA | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengakhiri peringatan Tsunami dari Gempa Kamchatka Rusia M 8,7.
“Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh Gempa Kamchatka mag:8.7 SR, tanggal: 30-Jul-25 06:24:50 WIB, dinyatakan telah berakhir,”rilis BMKG, Rabu malam.
Sebelumnya dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu, dilaporkan bahwa ancaman Tsunami imbas dari gempa Rusia lebih rendah dari prediksi awal.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Pusat, Dr. Daryono menyebutkan ada 8 titik wilayah yang terdeteksi tsunami imbas gempa Rusia, ketinggian tsunaminya hanya 20 sentimeter atau 0,2 meter.
“Ketinggian ini lebih rendah dari prediksi awal yang mencapai 50 sentimeter,”kata Daryono
Hingga rabu petang, kata Daryono, BMKG belum mencabut status waspada tsunami untuk kawasan Indonesia Timur, Papua Maluku dan Sulawesi Utara.
Daryono menambahkan bahwa potensi tsunami bisa berulang. Sehingga dampaknya bisa menimbulkan bencana.
“Tsunami bukan gelombang semata. Tetapi tsunami itu massa air yang berpindah dan bergerak. Memang semakin jauh semakin melemah tetapi kita tetap akan tetap memonitor untuk meminimalisir ancaman dan potensi bencana,”jelas Daryono.
Semantara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Pusat Dr. Abdul Muhari mengatakan catatan historis tsunami lintas negara sebelumnya untuk kawasan Indonesia Timur sudah setidaknya sudah 6 kali terdampak.
Muhari menjelaskan saat gempa Chili tahun 1960, dampaknya hingga ke Biak, Papua. Begitupun saat gempa Tohoku Jepang pada 2011 berdampak di Biak dan Jayapura.
“Historinya untuk Papua sudah 6 kali. Pertama kali tahun 1960 Gempa chili kemudian gempa Tohoku Jepang tahun 2011. Kita berada di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga Papua, Maluku dan Sulawesi menjadi daerah-daerah tersebut merupakan lalu lintas tsunami,”jelas Muhari.
Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada rabu pagi telah meminta seluruh pemerintah daerah khususnya di sejumlah wilayah terkait agar segera menyiapkan skenario peningkatan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di wilayah pesisir.
Editor | HASAN HUSEN | PAPUA GROUP