HEADLINES

Percepatan Internet di Papua,PDN dan AI

17
×

Percepatan Internet di Papua,PDN dan AI

Sebarkan artikel ini
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin 07 Juli 2025.

JAKARTA | Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI.

Tambahan ini diajukan untuk mempercepat pembangunan akses internet di wilayah Papua, menjamin keberlanjutan Pusat Data Nasional (PDN), dan mengakselerasi pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) sebagai bagian dari transformasi digital nasional.

SIAPA GUBERNUR & WAGUB PAPUA

Usulan tersebut merupakan penambahan dari pagu indikatif tahun anggaran 2026 sebesar Rp7,75 triliun, sehingga total kebutuhan anggaran Kemkomdigi mencapai Rp20,36 triliun.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa ketiga prioritas tersebut merupakan bagian integral dari upaya pemerintah membangun Indonesia yang inklusif secara digital dan tidak tertinggal dalam kompetisi global.

“Untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas, kami membutuhkan tambahan anggaran dari pagu indikatif Kemkomdigi Tahun Anggaran 2026,” ujar Meutya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin 07 Juli 2025.

Anggaran tersebut akan dialokasikan dalam program pengembangan dan penguatan infrastruktur, ekosistem, dan ruang digital, termasuk pengamanan ruang digital, komunikasi publik dan media, serta program dukungan manajemen.

Program-program ini bertujuan untuk menciptakan konektivitas digital bermakna yang inklusif, ekosistem digital yang memberdayakan, serta ruang digital yang aman dan berdaulat, sesuai dengan visi Kementerian Komdigi yaitu “Transformasi digital bermakna menuju kedaulatan dan kemandirian digital Indonesia dalam rangka mewujudkan Asta Cita”.

Meutya mengatakan Kementerian Komdigi telah berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan TA 2024.

Meutya menambahkan Kemkomdigi akan terus berkomitmen mempertahankan predikat WTP dengan melaksanakan seluruh rekomendasi BPK dalam rangka peningkatan pengendalian intern atas pelaksanaan belanja secara efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

“Mudah-mudahan ini menjadi semangat untuk Kementerian Komdigi di bawah pimpinan kami dan juga Pak Wamen untuk terus maju,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Komdigi juga menjadi penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kementerian/lembaga terbesar pada kuartal I 2025 yaitu sebesar Rp8,66 triliun per 4 Juli 2025.

Menteri Komdigi, Meutya Hafid mengatakan anggaran ini dirancang untuk mempercepat pengembangan akses internet di wilayah Papua, memastikan keberlanjutan Pusat Data Nasional, dan mempercepat perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun Indonesia yang inklusif secara digital, agar tidak tertinggal dalam persaingan global.

Sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk mencapai transformasi digital yang inklusif, pengajuan anggaran Rp12,6 triliun oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bertujuan untuk mengatasi disparitas akses internet di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Papua.

Papua, dengan kondisi geografis yang menantang, seringkali tertinggal dalam hal infrastruktur digital dibandingkan dengan daerah lain. Permintaan ini bukan hanya sekadar peningkatan anggaran, melainkan langkah strategis untuk menyambung kesenjangan digital yang ada.

Keberadaan infrastruktur internet yang kuat dan dapat diandalkan akan membuka peluang baru bagi masyarakat Papua. Ini tidak hanya meningkatkan akses informasi, tetapi juga mendukung pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal.

Dengan konektivitas yang memadai, masyarakat dapat terlibat lebih aktif dalam ekonomi digital, berpartisipasi dalam pembelajaran jarak jauh, dan mengakses layanan kesehatan digital, yang semuanya dapat meningkatkan kualitas hidup.

Selain pengembangan infrastruktur, anggaran ini juga difokuskan pada percepatan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Papua. Penggunaan AI berpotensi besar untuk mendongkrak efisiensi berbagai sektor.

AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses penanaman dan panen, serta meningkatkan hasil produksi. Dalam bidang kesehatan, AI dapat membantu dalam diagnosa penyakit secara cepat dan akurat.

Investasi dalam AI juga membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong inovasi lokal. Dengan pelatihan yang tepat, masyarakat Papua bisa menjadi bagian dari tenaga kerja digital masa depan yang kompeten dan siap bersaing secara global.

Ini sejalan dengan visi Komdigi untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian digital Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya konsumen, tetapi juga produsen teknologi digital.

Papua, sebagai salah satu wilayah yang paling terpencil di Indonesia, memiliki tantangan besar dalam aksesibilitas digital. Akses internet yang cepat dan andal adalah jantung dari upaya transformasi digital yang efektif.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp12,6 triliun yang diajukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), langkah penting diambil untuk memperbaiki infrastruktur internet di Papua.

Tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital antara Papua dan wilayah lain, sehingga memungkinkan masyarakat Papua berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital yang berkembang.

Tidak hanya berhenti pada peningkatan akses internet, Komdigi juga berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Papua. AI memiliki potensi untuk merevolusi sektor-sektor utama seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

Dengan kemampuan AI untuk menganalisis data dan menyediakan solusi yang cepat, wilayah Papua dapat melihat peningkatan signifikan dalam efisiensi dan hasil di berbagai bidang. Ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan transformasi digital yang berdampak dalam segala aspek kehidupan.

Investasi dalam konektivitas digital dan kecerdasan buatan merupakan bagian dari visi besar untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara digital.

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Papua tidak hanya akan mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi, tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital negara.

Masyarakat Papua akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengakses informasi dan layanan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat posisi Indonesia dalam kompetisi global.

Editor | TIM | PAPUA GROUP

KLIK DISINI, IKUTI BERITA METROPAPUA DI GOOGLE NEWS
KONTEN DIBAWAH INI TANGGUNG JAWAB MITRA IKLAN
error: Content is protected !!