JAYAPURA | Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K mengatakan selama tahun 2023, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah melakukan aksi sebanyak 196 kali yang mengakibatkan 63 orang meninggal dunia, 81 luka-luka dan 1 sandera.
Terdapat korban dari TNI sebanyak 23 orang meninggal dunia dan 24 luka, Polri 3 orang meninggal dunia dan 7 luka, masyarakat 37 orang meninggal dunia dan 50 luka serta 1 sandera.
Menurutnya, aksi KKB masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi masyarakat. Namun demikian, kata Kapolda, dalam penanganan KKB, aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan.
Pemerintah daerah, khususnya para bupati, SKPD dan DPRD diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan Kepolisian.
“Polda Papua memaksimalkan upaya pendekatan yang lebih humanis, yang diharapkan bisa menjawab berbagai permasalahan yang selama ini kerap menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan keamanan di tengah masyarakat,” tegas Irjen Pol Mathius Fakhiri disela-sela Refleksi Akhir Tahun 2023 Kepolisian Daerah Papua, Minggu 31 Desember 2023 di Aula Rastra Samara Polda Papua.
Tahun 2023, Polri melaksanakan Ops Damai Cartenz tahap I dan tahap II di 9 wilayah operasi dengan total kegiatan Gakkum sebanyak 98 giat. Selain itu, berhasil mengamankan 32 senjata dan 1.279 amunisi serta berhasil memproses hukum terhadap KKP sebanyak 7 orang, memproses hukum KKB sebanyak 33 orang dan penegakan hukum terhadap 19 orang KKB.
Dikemukakan Kapolda, mencermati trend situasi Kamtibmas di Tahun 2023 ini, beberapa potensi konflik yang diperkirakan masih akan terjadi di Tahun 2024 salah satunya aksi KKB di beberapa wilayah di Papua.
Pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 yang saat ini sudah masuk tahap kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) serentak juga menjadi atensi Polda Papua. Kapolda mengurai Pemilu memungkinkan potensi konflik antar pendukung pasangan calon maupun partai politik yang dipicu black campaigne, politik Identitas, money politik.
Potensi lainnya adanya aksi protes terhadap perolehan hasil suara, hasil pleno penetapan suara serta adanya gugatan dari para tim sukses maupun para caleg yang merasa keberatan akan kecurangan Pemilu dan terhadap perolehan hasil suara sehingga berujung pada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“ Polda Papua atas dukungan segenap komponen masyarakat berupaya melakukan yang terbaik untuk menjalankan tugas pokoknya sesuai dengan amanah undang-undang,”ungkap Kapolda.
Dikatakan Kapolda, dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban,sepanjang tahun 2023, Polda Papua telah melaksanakan 11 Operasi Kepolisian terpusat maupun kewilayahan diantaranya Operasi Ketupat Cartenz 2023, Operasi Mantap Brata Cartenz 2023-2024, Operasi Lilin Cartenz-2023.
Kemudian Operasi Rasaka Cartenz 2023, Operasi Keselamatan Cartenz 2023, Operasi Bina Kusuma Cartenz 2023, Amole I 2023, Amole II 2023, Operasi Patuh Cartenz 2023, Operasi Zebra Cartenz 2023 dan Operasi Bina Kusuma Cartenz 2023.(BEL/RED)