HEADLINES

Menag Apresiasi Doktrin 100% Katolik

354
×

Menag Apresiasi Doktrin 100% Katolik

Sebarkan artikel ini
Menag Yaqut Cholil Qoumas meletakkan lampu berbentuk telor sebagai simbolis pembukaan Pesparani III di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

JAKARTA | Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Nasional III di Ancol, Jakarta. Di hadapan ribuan umat Katolik dari berbagai daerah di Indonesia, Menag menyampaikan apresiasi atas doktrin 100% Katolik 100% Indonesia.

“Saya ingat pesan Romo Suharyo kepada saya beberapa waktu lalu ketika sowan di kediamannya. Beliau mengatakan bahwa umat Katolik, doktrin utamanya adalah 100% Katolik 100% Indonesia. Ini kalimat sederhana tapi menginspirasi kita semua sebagai bangsa,” terang Menag di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Menurut Menag doktrin ini sarat akan kesadaran dan peneriman terhadap keberagaman di Indonesia. Ini penting karena Indonesia didirikan dengan ciri kodrati yang majemuk, beragam, baik dari suku, bangsa, agama dan keragaman lainnya.

“Indonesia ini berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini karena keberbedaan dan keberagaman yang dimiliki,” sebutnya.

Gus Men, panggilan akrabnya, juga mengapresiasi tema Pesparani III, yaitu “Kebersamaan dalam Keberagaman”. Tema ini sangat relevan dengan alasan kenapa Indonesia berdiri. Tema ini juga kontekstual dengan peringatkan Hari Sumpah Pemuda yang mengangkat tema Bersama Memajukan Indonesia.

Kebersamaan para pemuda, kata Gus Men, menjadi kunci kemerdekaan Indonesia. Kebersamaan pemuda juga menjadi kunci negeri ini bisa membangun cita-cita besar. “Pemuda menjadi kunci bagaimana kita bisa menuai harapan-harapan yang kita semai di masa-masa sekarang dan kita ambil hikmahnya di masa yang akan datang,” ujarnya.

“Saya yakin dan percaya umat Katolik akan terus menjaga keragaman, pluralitas yang kita miiki sebagai sebuah kebersamaan sekaligus kekuatan. Karena tanpa hal ini, kita sebagai sebuah bangsa, bukan apa-apa,” sambungnya.

Menag berharap umat Katolik terus menjadi contoh dalam merawat semangat kebersamaan dalam keberagaman. Sebab, kebersamaan dalam keberagaman adalah kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.

Pesparani III yang selenggarakan di Jakarta akan berlangsung dari 27 Oktober sampai 1 November 2023. Pesta paduan suara ini diselenggarakan atas kerja sama Ditjen Bimas Katolik dengan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN).

Pesparani Katolik adalah aktivitas seni budaya umat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi dan nyanyian. Tujuan ajang ini adalah mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat Katolik terhadap ibadah/liturgi gerejani.

Ada 13 cabang yang akan dilombakan dalam Pesparani Katolik III. Ke-13 cabang ini terbagi dalam empat kategori, yaitu paduan suara, menyanyikan Mazmur, cerdas cermat rohani, dan tutur Kitab Suci.

Pesparani diikuti kontingen dari 38 provinsi yang terdiri dari peserta lomba, dirigen, pelatih, organis, dan ofisial. Setiap kontingen mengirimkan maksimal 250 orang.

Pesparani pertama kali diselengarakan di Kota Ambon pada 2018. Adapun Pesparani Katolik II berlangsung di Kupang pada 2022.

Ketua Panitia Pesparani Sebastian Salang bahwa, ajang ini merupakan aktivitas sosial keagamaan Katolik. Melalui aktivitas ini, umat Katolik ambil bagian dalam pembangunan nasional dengan turut serta membangun karakter warga bangsa.

Pembangunan karakter bangsa adalah salah satu titik fokus pembangunan yang tidak kalah pentingnya dari program pembangunan yang bersifat fisik. Pesparani juga merupakan sarana pertemuan terbesar untuk umat Katolik di Indonesia. Pesparani bukan sebagai ajang kompetisi atau perlombaan dalam memperebutkan juara melainkan sebagai peningkatan iman dan taqwa bagi umat Katolik.(RED/RL)

KLIK DISINI, IKUTI BERITA METROPAPUA DI GOOGLE NEWS
KONTEN DIBAWAH INI TANGGUNG JAWAB MITRA IKLAN
error: Content is protected !!