JAYAPURA | Teluk Youtefa Kota Jayapura terlihat ramai pada 28 September 2021, sebabnya karena pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 cabang olahraga dayung. Masyarakat Papua antusias menonton pertandingan yang menjadi salah satu unggulan tuan rumah.
Dayung terbagi menjadi tiga cabang dan digelar di Venue yang sama, Teluk Youtefa. Alhasil pertandingannya digelar bergiliran. Canoeing yang memperebutkan 16 nomor diselenggarakan pada tanggal 27 September – 2 Oktober, Rowing yang memperebutkan 15 nomor digelar sejak tanggal 3 – 7 Oktober, dan terakhir Traditional Boat Race (TBR) dengan 9 nomor digelar pada tanggal 8 – 13 Oktober.
Selain unggulan tuan rumah, cabor Dayung ini memperebutkan 40 medali, dengan kata lain cabor ini adalah lumbung medali. Pada cabor ini, total terdapat 520 atlet dari 22 provinsi yang bertanding. Mereka yang sudah bertanding di Papua tentunya sudah lolos kualifikasi.
Ratusan atlet berlaga di Venue dayung yang terbilang baik. Menurut Wasekjen Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB.PODSI) Brata T.Hardjosubroto terdapat beberapa kriteria mengapa Venue dayung PON XX dianggap baik.
Pertama karena anginnya relatif stabil dan tenang sehingga membuat permukaan sangat cocok untuk bertanding dayung. Kedua, suhunya tidak ekstrem, tidak terlalu panas dan sebaliknya. Ketiga, pemandangan di sekitar Venue sangat indah.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman yang hadir pada penyelenggaraan hari kedua tersebut juga mengapresiasi Venue tersebut. “Venue Ini luar biasa, (Teluk youtefa), sangat membanggakan,” tandasnya sambil mengapresiasi para atlet yang siap menghadapi PON XX. Pasca PON XX, Ketua Umum KONI Pusat berharap Venue dapat bermanfaat. “Saya harapkan ke depan, venue yang baik ini juga bisa menjadi pusat pembinaan olahraga dayung di Indonesia Timur dan juga banyak event-event yang dapat dilaksanakan di tempat ini, baik event nasional maupun internasional,” pesannya. Ia juga menyinggung potensi Sport Tourism Papua jika event tingkat nasional atau internasional dapat terlaksana.
Protokol Kesehatan Ketat
Penerapan protokol kesehatan ketat dilakukan dengan tegas oleh panitia. Penonton yang diizinkan berjumlah 25% disyaratkan telah divaksinasi dan swab antigen di pintu kedatangan.
Pada pagi hari tanggal 28 September 2021, sempat ada warga Papua yang bersikeras ingin masuk tanpa swab antigen, namun petugas melarang dan membujuknya agar mau melakukan swab antigen di tempat. Alhasil, demi dapat mendukung tim dayung Papua berlaga, ia mau menuruti ketentuan.
“Masyarakat yang menonton itu harus swab antigen dan menunjukkan kartu vaksin,” terang Maryam, perawat Puskesmas Abe Pantai yang bertugas. Ia juga menjelaskan bahwa peraturan tersebut diterapkan sejak hari pertama. Pada hari perdana, sebanyak 159 orang telah di swab antigen dan hasilnya negatif. (ANI/ROL)